Cegah Kanker Servikx dengan Vaksiniasi HPV Secara Dini

id kanker, penyakit, serviks

Cegah Kanker Servikx dengan Vaksiniasi HPV Secara Dini

Mencuci tangan secara rutin dapat cegah kanker serviks (Foto : Net)

Jakarta (ANTARA LAMPUNG) - Dokter dari Divisi Onkologi Ginekologi Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUPN Cipto Mangunkusumo Dr dr Tofan Widya Utami Sp.OG (K) menyebutkan vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks sebaiknya dilakukan sejak dini.
        
Tofan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan imunisasi vaksin HPV (Human Papiloma Virus) lebih baik dilakukan pada perempuan yang belum pernah berhubungan seksual.
        
"Semua perempuan prinsipnya berisiko kanker serviks. Siapa yang sebaiknya melakukan vaksin HPV, yaitu perempuan-perempuan yang justru belum pernah melakukan hubungan seksual, yang belum terpapar virus HPV," kata Tofan.
        
Dia menjelaskan panduan di internasional seperti di Eropa dan Amerika mengatur imunisasi vaksin HPV dilakukan pada usia sembilan sampai 26 tahun, di saat rata-rata perempuan belum berhubungan seksual.
        
Namun, Tofan menerangkan Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) menyebutkan usia vaksinasi HPV bisa dilakukan pada usia 10 sampai 55 tahun.
        
Tofan mengemukakan pencegahan kanker serviks terbagi menjadi tiga, yakni primer, sekunder, dan tersier.
        
Pencegahan primer dilakukan melalui edukasi kepada masyarakat tentang kanker serviks mulai dari penyebab, gejala, faktor risiko untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran.
        
"Diharapkan masyarakat tau bagaimana mencegah presentensi HPV, sehingga tidak ada lesi prakanker sampai ke kanker," kata dia. Selain itu, imunisasi vaksin HPV juga merupakan pencegahan primer kanker serviks.
        
Pencegahan sekunder ialah deteksi dini melalui tes IVA dan Pap Smear dan terapi lesi prakanker apabila sudah dalam tahap prakanker.
        
Tofan mengingatkan apabila sudah melakukan imunisasi HPV tetap harus melakukan skrining secara berkala.
        
"Jadi jangan sudah dilakukan imunisasi berati bebas dari kanker, ngga perlu skirining IVA Pap Smear? Salah. Tetap harus vaksin dan skrining," tutur Tofan.
        
Sementara pencegahan tersier adalah menemukan kanker serviks dalam stadium serendah mungkin agar bisa melakukan tata laksana medis seoptimal mungkin.


ANTARA