Presiden: Tidak Semua Suka Pekerjaan Pemberantasan Korupsi

id presiden jokowi dan bahaya narkoba, presiden joko widodo

 Presiden: Tidak Semua Suka Pekerjaan Pemberantasan Korupsi

Presiden Joko Widodo (FOTO: ANTARA)

...Kalau kita tidak memulainya dari anak-anak, generasi berikutnya ya tidak akan ada pembaruan apa-apa, ucap Presiden...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Presiden Joko Widodo mengakui bahwa tidak semua pihak suka dengan pekerjaan pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh para penegak hukum.

"Yang namanya pemberantasan korupsi pasti ada rakyat semuanya senang, tapi kan ada juga yang tidak suka, dan itu merupakan pekerjaan kita bersama, tidak mungkin kita sendiri-sendiri bekerja menyelesaikan ini," kata Presiden Joko Widodo dalam wawancara khusus dengan LKBN Antara menyambut tiga tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/10).

Untuk memberantas korupsi, menurut Presiden juga harus dilakukan dengan mengenalkan mental anti-korupsi kepada anak-anak.

"Kalau kita tidak memulainya dari anak-anak, generasi berikutnya ya tidak akan ada pembaruan apa-apa," ucap Presiden.

Ia juga menegaskan hingga saat ini pemerintah tetap mendukung penguatan KPK.

"Saya rasa tidak usah bolak-balik saya sampaikan bahwa kita mendukung penguatan KPK. Konkrit sajalah, sebentar lagi saya akan keluarkan perpres (peraturan presiden) atau inpres (instruksi presiden) untuk sisi pencegahan yang saya kira penting sekali yaitu agar semua kementerian/lembaga dan pemerintah daerah harus menyiapkan 'e-budgeting', 'e-planning' dan 'e-procurement' yang akan saya batasi waktunya dan semuanya harus punya ini," ujar Presiden, menegaskan.

Aturan itu sejalan dengan rekomendasi KPK untuk melakukan perbaikan sistem di kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang mendapat "menu wajib" di tiga sektor yaitu pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), pengadaan barang dan jasa (PBJ) dan layanan publik yang diterapkan melalui e-planning dan e-budgeting atau "e-government", pendirian Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang mandiri, serta pendirian Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

"Itu untuk pencegahan tapi mengenai penindakan hukum ya silakan mau OTT (Operasi Tangkap Tangan) ada KPK, saber pungli sudah kita bentuk," tambah Presiden.

Ia pun mengakui bahwa korupsi masih menjadi pekerjaan rumah pemerintahan yang sudah hampir memasuki tahun keempat pada 20 Oktober 2017 ini.

"Bahwa korupsi ini masih menjadi musuh terbesar kita, ya memang pekerjaan besar kita bersama untuk menyelesaikan. Saya kira penegakan hukum harus lebih dipertegas, saber pungli juga, hal kecil-kecil juga kita awasi," ungkap Presiden.

(ANTARA)