Kemenristekdikti: Kebohongan Akademis Tak Dapat Diterima

id ali gufron mukti

Kemenristekdikti: Kebohongan Akademis Tak Dapat Diterima

Prof Ali Ghufron Mukti MSc, PhD. (ANTARA)

...permasalahan akademis kita ini di dalamnya termasuk integritas, bahkan kunci pembangunannya adalah integritas...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti pada Senin di Jakarta mengatakan kebohongan akademis seperti yang dilakukan Dwi Hartanto tidak bisa diterima, apalagi kebohongan akademis di publik.

Ghufron mengungkapkan bahwa kejadian ini patut dijadikan sebuah pelajaran yang amat berharga bagi yang bersangkutan, dan kemudian dimaknai untuk melakukan perubahan menjadi baik.

"Kami ingatkan Dwi dalam bertindak harus diingat konsekuensi dan tanggung jawab dari tindakan tersebut. Kita sering terlalu gampang meminta maaf dan memaafkan suatu kesalahan, namun kita juga seringkali lupa bahwa kita selalu sulit untuk melupakan sebuah kesalahan. Jadi kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi Saudara Dwi," kata Ghufron.

Ghufron pun menyoroti terkait integritas dalam dunia akademisi, menurut dia, persoalan integritas dalam diri akademisi perlu segera dicarikan solusinya.

"Ini tantangan, permasalahan akademis kita ini di dalamnya termasuk integritas, bahkan kunci pembangunannya adalah integritas. Beberapa bulan belakangan ini pun bisa kita dapati contoh atau praktik di perguruan tinggi yang sama sekali tidak mengindahkan integritas," kata dia.

Ghufron berharap agar para akademisi dan ilmuwan Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk bersama sama menjaga integritas dan etika diri serta akademis yang baik.

Dwi Hartanto merupakan salah satu peserta Visiting World Class Professor yakni salah satu program yang digagas oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, yakni dengan menggandeng para Diaspora Indonesia.

Kasus Dwi Hartanto ini menjadi evaluasi Kemristekdikti dalam menyelenggarakan program serupa di kemudian hari.

"Kami terus melakukan evaluasi yang berkelanjutan, tidak hanya pada program ini, tetapi kepada seluruh program dan kebijakan," ucapnya.

Ghufron berharap ke depan Dwi mampu memperbaiki diri dan kembali mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, serta memperbaiki dan menjaga integritasnya.

Bagi dia, Dwi Hartanto sebenarnya memiliki potensi untuk berkembang. Untuk itu dia mengimbau para ilmuwan Indonesia di luar negeri untuk membantu Dwi memperbaiki dirinya.

"Janganlah kita kemudian menghakimi, tetapi kita arahkan dan berikan kesempatan, jalan karir Dwi masih panjang mari kita tegur, kita ingatkan dan kita bantu ke arah yang baik," kata dia.

(ANTARA)