Program Sapi Bunting Lampung Masuk Lima Besar

id sapi bunting lampung, masuk lima besar, dessy desmaniar romas, kepala dinas peternakan dan perkebunan lampung

Program Sapi Bunting Lampung Masuk Lima Besar

Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Lampung Dessy Desmaniar Romas (FOTO : ANTARA/Ist)

...Capaian itu menempatkan Lampung berada lima besar nasional bersama Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Jawa Timur, dan Yogyakarta," katanya...
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Pencapai program sapi bunting Provinsi Lampung melalu upaya khusus sapi indukan wajib bunting (Upsus Siwab) masuk lima besar nasional, kata  Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Lampung, Dessy Desmaniar Romas.

"Peringkat itu sekaligus menempatkan Lampung di posisi teratas di Sumatera yang paling berhasil dalam program inseminasi buatan (IB), pemeriksaan kebuntingan (PKB), akseptor, dan kelahiran sapi," kata Dessy di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan upaya khusus ini juga merupakan bentuk komitmen Pemprov Lampung dalam mengejar swasembada sapi yang ditargetkan Presiden Joko Widodo tercapai pada 2026.

Pihaknya menginginkan Indonesia mandiri dalam pemenuhan pangan asal ternak sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak.

Sebagai lumbung ternak nasional, Pemprov Lampung menerima tantangan tersebut dengan menyusun program peningkatan produksi sapi dalam negeri, menggunakan pendekatan yang lebih banyak mengikutsertakan peran aktif masyarakat.

Target Upsus Siwab itu, lanjutnya  menekankan pada optimalisasi kelahiran sapi betina produktif milik masyarakat, katanya.

Ia menjelaskan, berdasarkan catatan Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Lampung, per 4 Oktober 2017, capaian IB sebanyak 148.533 akseptor (77,8 persen), PKB mencapai 44.821 akseptor (29,5 persen), kelahiran anak sapi (pedet) 9.880 (6,5 persen), dan gangguan reproduksi tercatat 3.548 akseptor (41,7 persen).

"Capaian itu menempatkan Lampung berada lima besar nasional bersama Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Jawa Timur, dan Yogyakarta," katanya.

Dessy menjelaskan, targetnya sapi betina ini dipastikan kawin, baik melalui teknologi IB maupun kawin alam. Indikatornya, terjadi kebuntingan dari IB minimal 70 persen, penurun penyakit gangguan reproduksi 60 persen, dan penurun pemotongan sapi betina produktif 20 persen. Berdasarkan indikator itu, Lampung termasuk berhasil dalam program Upsus Siwab.

Secara nasional, target Upsus Siwab empat juta akseptor dan diharapkan tiga juta ekor bisa bunting dan lahir sampai akhir 2017 dan awal 2018.

Populasi sapi betina produktif di Lampung pada 2017 tercatat 258.600 ekor dan mendapat target Upsus Siwab sebanyak 190.889 akseptor, bunting 152.000 ekor dan target gangguan reproduksi sebanyak 8.500 ekor. Dengan demikian, populasi sapi Lampung yang pada 2017 tercatat 685.802 ekor dapat bertambah menjadi 702.947 ekor pada 2018.



Prestasi sektor peternakan Lampung, kata Dessy, juga diraih dari petugas dan kelompok peternak di tingkat nasional. Lampung meraih penghargaan Anugerah Bhakti Peternakan pada Jambore Peternakan Nasional Tahun 2017 di Bumi Perkemahan Pramuka dan Graha Wisata, Cibubur, Jakarta Timur, 24 September 2017.

Penghargaan diberikan kepada kelompok ternak kambing Rukun Sentosa, Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu dan petugas IB untuk kategori inseminator swadaya yang diraih Yuwono Ardi dengan wilayah kerja di Kecamatan Tanjung sari, Lampung Selatan, yang diberikan langsung Presiden Joko Widodo.

"Penghargaan ini sebagai bukti pembangunan peternakan di Lampung diakui di tingkat nasional. Kita terus berupaya mempertahankan Lampung sebagai lumbung ternak nasional dan mendukung visi Pak Gubernur Lampung menuju Lampung maju dan sejahtera," tambah Dessy. (ANTARA)