Presiden optimistis pembangunan tol 1.800 km tercapai

id Tol, Tol Trans Sumatera

Presiden optimistis pembangunan tol 1.800 km tercapai

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur Lampung M Ridho Ficardo (kanan) melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan Tol Trans Sumatera, Lampung, Kamis (11/2). (Antaralampung.com)

PRESIDEN YAKIN TARGET TOL 1.800 KILOMETER TERCAPAI
Salatiga (Antara Lampung) - Presiden Joko Widodo yakin target pembangunan tol baru sepanjang 1.800 kilometer dapat tercapai pada 2019.


"Tadi saya tanya bisik-bisik Pak Menteri (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono)) perkiraan 2019 dapat tambahan berapa kilo? Tadi dihitung dapatnya kurang lebih nanti 1800 kilometer, artinya sebetulnya kita ngebut itu juga bisa," kata Presiden saat meresmikan Tol Solo-Semarang Seksi III Bawen-Salatiga, Senin.


Jokowi mengungkapkan pada tiga tahun lalu telah menanyakan kepada Menteri PUPR bahwa Indonesia baru memiliki 780 kilometer dan kalah dari negara tetangga yang jalan tolnya lebih panjang.


"Masa kita berpuluh tahun hanya 780 kilometer, padahal yang namanya Tiongkok China itu satu tahun bisa 4000 sampai 5000 kilometer per tahun. Mereka ngga tahu udah berapa ratus ribu kilometer," kata Jokowi.


Presiden mengatakan Indonesia paling awal membangun tol untuk negara Asia, dimana Tol Jagorawi yang telah ditiru banyak negara.


"Dulu saat jalan tol Jagorawi kita punyai sekitar tahun 77. Semua orang datang melihat tol Jagorawi, kita. lihat meniru manajemennya, meniru konstruksinya, semuanya niru. Negara-negara di sekitar kita, tapi mereka sudah punya beribu kilometer kita masih 780 kilometer," kata Presiden.


Jokowi mengakui bahwa lambatnya pembangunan tol ini karena masalah pembebasan lahan.


"Sekarang kunci itu sudah kita lihat. Kuncinya sudah ketemu. Kalau konstruksi ternyata kita ngga kalah asal tanahnya udah bebas," katanya.

Antara