Genjot Minat Baca, Eko Bagikan Buku Gratis

id genjot minat baca, taman bacaan masyarakat blambanganumpu, eko prasetyo

Genjot Minat Baca, Eko Bagikan Buku Gratis

Eko Prasetyo, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Blambanganumpu, Waykanan, sedang berada bersama anak-anak untuk mendorong minat baca (FOTO: Antaralampung.com/Emir FS)

...Jika perpustakaan sudah dekat dengan masyarakat maka proses edukasi melalui buku-buku bacaan menjadi lebih mudah," kata Eko...
Waykanan, Lampung (ANTARA Lampung) - Eko Prasetyo (30), pengelola Taman Bacaan Masyarakat di Kecamatan Blambanganumpu, Kabupaten Waykanan, membagikan ratusan buku secara gratis kepada anak-anak dan masyarakat untuk menggenjot minta baca masyarakat setempat.

Ketika ditemui di Blambanganumpu, Waykanan, Senin, langkahnya tersebut dilakukan karena prihatin dengan jumlah pengunjung perpustakaan yang sepi.

"Saya berinisiatif membagikan buku secara gratis untuk menaikkan minat baca masyarakat dan mau berkunjung ke perpustakaan," katanya.

Nama Eko Prasetyo, yang tinggal di Kampung Umpu Kencana, Kecamatan Blambanganumpu, Waykanan, namanya sudah tidak asing lagi dalam dunia literasi yang berkaitan dengan pendidikan dan budaya baca di Waykanan.  

Selain mengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Eko juga gencar memburu pembaca melalui lapak baca keliling dengan sepeda motor hingga ke daerah-daerah pelosok di kabupaten itu.

Eko mengungkapkan, perpustakaan merupakan sarana belajar yang sangat mudah dijangkau oleh siapapun, sehingga sangat sayang sekali jika perpustakaan dengan berbagai fasilitas buku-buku bacaannya tidak dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik.

"Fungsi perpustakaan mestinya dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Karena selain sebagai sarana edukasi, juga sebagai sarana informasi dan rekreasi. Tapi faktanya jumlah pengunjung yang berkunjung ke perpustakaan, apalagi di Perpustakaan Pemkab Waykanan sangat sepi. Maka perlu ada gagasan atau terobosan agar masyarakat mau datang ke perpustakaan," ujarnya.

Atas dasar itulah, Eko mengaku gelisah dan terpanggil, sehingga berupaya memberikan daya rangsang kepada masyarakat melalui buku-buku yang dibagi secara gratis pada saat berkunjung ke perpustakaan. Selain buku-buku, juga dibagikan souvenir berupa piring dan gelas sebagai daya rangsang untuk menambah ketertarikan masyarakat berkunjung ke perpustakaan.

"Momentum Hari Kunjung Perpustakaan yang jatuh setiap 14 September ini tidak hanya sebagai sarana seremonial saja, tapi harus dibarengi dengan upaya nyata agar perpustakaan bisa lebih dekat dengan masyarakat. Jika perpustakaan sudah dekat dengan masyarakat maka proses edukasi melalui buku-buku bacaan menjadi lebih mudah," kata Eko yang pernah menjadi juara 1 lomba Pengelola TBM se- Provinsi Lampung itu.

Pegiat literasi ini berpesan bahwa semangat berkunjung ke perpustakaan bukan hanya karena adanya iming-iming souvenir atau pada saat tanggal 14 September saja, sebab perpustakaan adalah sarana belajar masyarakat sepanjang hidup, sehingga berkunjung ke perpustakaan harus dan bisa dilakukan setiap waktu.
(ANTARA)