Ketua MPR: Jangan Utang Budi Kepada Calon Pemimpin

id zulkifli hasan, ketua mpr, jangan hutang budi kepada calon pemimpin

Ketua MPR: Jangan Utang Budi Kepada Calon Pemimpin

Ketua MPR, Zulkifli Hasan. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Dok)

...Kalau dikasih sembako terima, halal, dikasih sarung terima, dikasih uang terima, tapi jangan pernah utang budi," kata Zulkifli...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Seluruh masyarakat jangan berutang budi terhadap siapa pun calon pemimpin, baik di tingkatan legislatif maupun eksekutif, kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

"Kalau dikasih sembako terima, halal, dikasih sarung terima, dikasih uang terima, tapi jangan pernah utang budi," kata Zulkifli di sela rangkaian kunjungan kerja sosialisasi empat pilar di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin.

Zulkifli menegaskan dalam memilih pemimpin masyarakat harus berdaulat, yakni memilih sesuai hati nurani, dengan mempelajari latar belakang pemimpin teraebut terlebih dahulu.

"Pilih dengan berdaulat. Lihat siapa dia, kira-kira dia merampok uang rakyat atau tidak kalau sudah terpilih," kata Zulkifli.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyesalkan maraknya kepala daerah yang terlibat korupsi. Hal ini menurut dia, disebabkan segala hal dinilai dengan uang.

"Kemarin (ditangkap KPK) ada wali kota, kemarinnya lagi ada wali kota lagi, kemarinnya lagi bupati, kemarinnya lagi gubernur, kemarinnya lagi bupati, kemarinnya lagi anggota DPR, habis kita. Ini karena semua dinilai dengan uang," sesal Zulkifli.

Ia mengatakan segala sesuatu yang diperoleh dari hasil sogok menyogok niscaya tidak akan memperoleh keberkahan dari langit dan bumi.

"Kalau sogok menyogok, keberkahan dari langit dan bumi tidak akan datang. Kalau praktik ini tidak diakhiri saya khawatir kita tidak akan punya nilai-nilai lagi, dan tinggal menunggu kehancuran," kata dia.

Zulkifli mengingatkan korupsi adalah musuh terbesar kemanusiaan. Korupsi pula yang menghancurkan kerajaan besar jaman dulu.

"Korupsi akan menghancurkan negara meski negara itu kaya. Korupsi menghancurkan moral. Cara mengakhirinya sederhana, jangan utang budi terhadap calon pemimpin," kata dia. (ANTARA)