Kota Bandarlampung Alami Deflasi 0,09 Persen

id kepala bps lampung, yeane irmaningrum, indek tendensi lampung naik, indek harga gabungan, harga gabah turun

Kota Bandarlampung  Alami Deflasi 0,09 Persen

Kepala BPS Lampung Yeane Irmaningrum (ist)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Kota Bandarlampung mengalami deflasi sebesar 0,09 persen karena adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 130,62 Juni menjadi 130,50 pada Juli 2017.

Dua kelompok pengeluaran memberikan andil deflasi di Kota Bandarlampung, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Yeane Irmaningrum di Bandarlampung, Selasa.

Kedua kelompok itu, yaitu kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi sebesar 0,17 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen.

Sebaliknya, lanjutnya, empat kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,08 persen.

Kemudian, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,08 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen. Sementara kelompok sandang tidak memberikan andil inflasi.

Ia menjelaskan, beberapa komoditas yang dominan memberikan andil deflasi diantaranya angkutan antar kota, cabai merah, bawang putih, bawang merah, ayam hidup, jengkol, cabai rawit, bayam, kangkung, dan daun katuk.

Yeane menyebutkan, berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), deflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan indeks sebesar 0,73 persen; kelompok sandang sebesar 0,02 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,19 persen.

Sebaliknya menurut dia, empat kelompok mengalami inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,54 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,26 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,50 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 1,18 persen.

Ia menjelaskan deflasi Kota Bandarlampung menempati peringkat ke-62 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 59 kota mengalami inflasi, dan 23 kota mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 2,44 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Meulaboh sebesar 0,01 persen," jelasnya.

Sebaliknya, lanjut dia, deflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,50 persen, dan deflasi terendah terjadi di Metro dan Probolinggo sebesar 0,07 persen.

Kepala BPS lampung itu menambahkan, Kota Bandarlampung, pada Juli 2017 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 2,51 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 4,47 persen.

 (ANTARA)