Bupati Keluhkan Pendemo Persoalkan Status Anak Adopsinya

id bupati lamtim dan anak asuh, chusnunia chalim, anak adopsi, festival budaya, bupati lampung timur

Bupati Keluhkan Pendemo Persoalkan Status Anak Adopsinya

Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim pada acara Festifal Membaca di Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur, Sabtu (22/7) (FOTO: Humas Pemkab Lampung Timur.)

...Jangan libatkan anak-anak dalam kepentingan politik, zalim itu namanya...
Lampung Timur  (ANTARA Lampung) - Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim mengeluhkan aksi demonstrasi beberapa hari lalu yang menuntut dirinya menjelaskan status anak adopsinya "AJ" (10).

Menurut Bupati Chusnunia, di Lampung Timur, Minggu, aksi demonstrasi itu sepatutnya ditujukan kepada orang yang menelantarkan anak, bukan kepada dirinya yang justru telah mengadopsi anak.

Menyusul aksi demonstrasi oleh elemen masyarakat Lampung Timur yang menamakan Lembaga Pengawas Pelayanan Publik dan Informasi (LP3-RI) Provinsi Lampung pada Selasa (18/7) lalu menuntut penjelasan status "AJ" itu, Bupati Chusnunia mengumumkan telah menambah anak asuhnya.

Dia pun berharap tidak ada lagi aksi demonstrasi terhadap anak asuhnya itu.

"Saya sampaikan daripada nanti saya didemo lagi, minggu ini anak saya nambah lagi, anak yatim piatu dari Melinting, jadi jangan didemo lagi," kata Chusnunia Chalim, menegaskan saat menyampaikan sambutan pada Festival Membaca di Purbolinggo, Lampung Timur, Sabtu (22/7).

Chusnunia mengatakan bahwa mengasuh dan merawat anak adalah pekerjaan mulia, sehingga semestinya aksi demonstrasi itu tidak dialamatkan kepadanya tapi ditujukan kepada orang yang tidak mau merawat dan menelantarkan anak.

"Kalau ada orang menelantarkan anak itu yang perlu dipertanyakan, kalau ada orang mengasuh anak itu yang harus digalakkan," ujarnya pula.

Dia mengaku merasa heran terhadap aksi demo yang ditujukan kepadanya itu. "Bagaimana bisa merawat anak kok didemo, salahnya dimana," ujar dia.

Bupati yang juga politisi asal PKB itu mengingatkan agar lawan politiknya tidak menjadikan anak-anak sebagai komoditas politik.

"Jangan libatkan anak-anak dalam kepentingan politik, zalim itu namanya," ujarnya lagi.

Bupati yang berhijab itu pun meminta kepala dinasnya untuk menangani pemenuhan hak anak-anak Lampung Timur. Selain itu, dia pun mengajak setiap warganya peduli terhadap anak-anak dan memberikan hak anak.

Pada kesempatan festival membaca itu, Chusnunia mengajak warganya gemar membaca karena membaca adalah jendela dunia dan jendela ilmu pengetahuan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lampung Timur Mulyanda mengatakan digelarnya festival membaca buku itu untuk membudayakan gemar membaca di kalangan masyarakat Lampung Timur.

Dia menjelaskan rangkaian festival membaca itu diisi sejumlah kegiatan, antara lain jalan sehat, festival budaya, tari bedana, lomba mewarnai gambar, dan lomba bercerita.

Festival Membaca Lampung Timur dihadiri pejabat utama di daerah ini, di antaranya Kapolres Lampung Timur AKBP Yudi Chandra Erlianto, Dandim 0411 Lampung Tengah Letkol Jajang Kurniawan, Perwira Penghubung Kodim 0411 Lampung Tengah Mayor Joko Subroto, Ketua DPRD Lampung Timur Ali Johan Arif, Wakil Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur Syahrudin Putera.


(ANTARA)