Angka Kemiskinan di Lampung Turun

id kepala bps lampung, yeane irmaningrum, indek tendensi lampung naik, indek harga gabungan, harga gabah turun

Angka Kemiskinan di Lampung Turun

Keala BPS Lampung Yeane Irmaningrum. (lampung.bps.go.id)

Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Angka kemiskinan Lampung dari penghitungan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2017 mencapai 13,69 persen atau turun dibandingkan kondisi semester sebelumnya (September 2016) yakni 0,17 poin, dari 13,86 persen.

"Sejalan dengan penurunan persentase, jumlah penduduk miskin di Lampung pada Maret 2017 juga berkurang sebanyak 8.005 jiwa menjadi 1,132 juta jiwa dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2016 yang sebesar 1,140 juta jiwa," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Yeane Irmaningrum, di Bandarlampung, Sabtu.

Ia menyebutkan, daerah perdesaan menjadi konsentrasi kemiskinan dimana 15,08 persen penduduknya berkategori miskin. Angka ini setara dengan 903.410 jiwa. Sedangkan di perkotaan penduduk miskinnya sebanyak 10,03 persen atau 228.320 jiwa.

Menurutnya, selama periode September 2016--Maret 2017, di wilayah perdesaan mengalami penurunan baik persentase maupun jumlah penduduk miskin. Penduduk miskinnya berkurag sekitar 8.930 jiwa (1,25 persen).

Namun hal sebaliknya justru terjadi di daerah perkotaan dimana persentasenya berkurang (1,06 persen) namun jumlah penduduk miskinnya bertambah sekitar 880 jiwa.

Yeane menjelaskan garis kemiskinan Provinsi Lampung Maret 2017 sebesar Rp384.882/kapita/bulan, naik 4,42 persen dibandingkan September 2016.

"Garis Kemiskinan 75,27 persen disumbangkan oleh komoditas makanan, dimana penyumbang terbesar dari konsumsi beras, rokok kretek filter dan telur ayam ras," ujarnya.

Sedangkan, lanjut dia, komoditas non makanan yang menyumbang 24,73 persen utamanya dipengaruhi konsumsi perumahan, listrik, dan bensin. Garis Kemiskinan di perkotaan lebih tinggi dibanding perdesaan yakni Rp420.227 berbanding Rp371.894.

Pada Maret 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Lampung yang diukur oleh Gini Ratio tercatat sebesar 0,334. Angka ini menurun sebesar 0,024 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2016 yang sebesar 0,358.

Sementara itu jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2016 yang sebesar 0,364, Gini Ratio Maret 2017 turun sebesar 0,03 poin.


(ANTARA)