Angkot Kurang Diminati Saat Berlebaran

id angkutan kota, angkot

 Angkot Kurang Diminati Saat Berlebaran

Penghibur di Jalan Tulisan di angkutan kota kerap membuat pembacanya tersenyum. Sebagian pengemudi mengaku tulisan-tulisan tersebut sebagai penghibur di tengah kemacetan. (ANTARA Lampung/Triono Subagyo)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Angkutan kota (angkot) yang biasanya menjadi andalan sarana transportasi umum bagi warga Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung justru saat berlebaran tahun ini cenderung kurang diminati karena kebanyakan warga memilih menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi.

Hasil penelusuran, sejumlah sopir angkot trayek dalam Kota Bandarlampung, Sabtu dan Minggu, mengeluhkan penumpang malah sepi hingga sepekan usai Lebaran 2017 ini.

"Penumpang yang naik dari jalan-jalan seperti biasanya justru sepi," ujar Abidin, salah satu sopir angkot trayek Terminal Rajabasa-Kota Bandarlampung.

Ia menuturkan saat beroperasi pada Sabtu (1/7) malam, dari Kota Bandarlampung ke Terminal Rajabasa hanya mendapatkan 1-2 penumpang. "Sepi penumpangnya yang naik dari jalan-jalan, mungkin karena warga masih lebih banyak berlebaran di kampung atau lingkungan sekitar," ujarnya lagi.

Keluhan serupa diungkapkan beberapa awak angkot trayek dalam Kota Bandarlampung.

Menurut mereka, alternatif penumpang cadangan bisa diperoleh bila melakukan jemput bola ke pul bus atau menunggu di stasiun untuk membawa penumpang yang turun dari bus maupun kereta api dan akan melanjutkan perjalanan menggunakan angkot.

"Itu pun masih harus bersaing dengan ojek dan taksi," kata sopir angkot yang lain, Warno.

Karena itu, pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari, angkot yang beroperasi di Terminal Induk Rajabasa relatif minim dan lebih banyak ojek maupun taksi beroperasi mengangkut penumpang.

Kondisi berbeda dialami awak bus angkutan umum, ojek maupun angkutan mobil antarjemput penumpang (travel) umumnya dipadati penumpang hingga sepekan usai Lebaran 2017.

Setiap tahun arus mudik dan balik lebaran selalu mengalir dari Lampung dan kota lain di Sumatera maupun sebaliknya dari Pulau Jawa ke Sumatera termasuk Lampung melintasi pelayaran di Selat Sunda melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung ke Merak, Banten dan sebaliknya.

Jutaan pemudik diangkut menggunakan moda transportasi kapal laut, baik penumpang pejalan kaki maupun pengguna bus angkutan umum, sepeda motor dan kendaraan pribadi.

Puncak arus balik pemudik ke Pulau Jawa diperkirakan terjadi pada Jumat (30/6) hingga Sabtu (1/7) dan Minggu (2/7) pagi hingga siang hari, mengingat pada Senin (3/7) umumnya pekerja swasta dan pemerintahan harus bekerja kembali usai libur panjang lebaran.(Ant)