Pertamina Berlakukan Waktu Operasional 24 Jam TBBM

id roby hervindo, pertamina, stok bbm, petugas spbu, spbu, bbm aman

Pertamina Berlakukan Waktu Operasional 24 Jam TBBM

Ilustrasi Petugas SPBU (FOTO ANTARA: Dok)

Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - PT Pertamina (Persero) memberlakukan waktu operasional 24 jam untuk Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Panjang, Bandarlampung, untuk memastikan penyaluran bahan bakar minyak dapat dilakukan secara optimal, pada arus mudik dan balik Lebaran 2017.

"Selain itu, lebih dari 30 stasiun pengisian bahan bakar umum juga telah memperpanjang waktu pelayanan menjadi 24 jam," kata Area Manager Communication and Relations Sumbagsel PT Pertamina MOR II Sumbagsel, M Roby Hervindo, di Bandarlampung, Minggu.

Ia menyebutkan penambahan waktu operasional tersebut, guna mengantisipasi terjadinya peningkatan konsumsi BBM selama berlangsungnya arus mudik dan balik di wilayah Sumatera.

Menurutnya, selama masa satgas Lebaran 10 hingga 29 Juni 2017, rata-rata kenaikan konsumsi premium mencapai enam persen dan pertalite mencapai 20 persen dari konsumsi normal.

Bahkan produk pertamax paling tinggi peminatnya hingga mencapai kenaikan sebesar 46 persen. Kenaikan serupa juga terjadi pada pertamina dex yang mencapai angka 17 persen.

Namun, lanjutnya, terjadi penurunan konsumsi solar hingga 13 persen dan dexilite 10 persen. "Kondisi ini menunjukkan bahwa konsumen sudah mulai beralih ke bahan bakar yang lebih berkualitas," jelasnya.

General Manager Marketing Operation Region II Erwin Susanto, menjelaskan, Pertamina terus berupaya menjaga pasokan BBM menghadapi lonjakan konsumen yang terjadi selama arus mudik dan balik. Selain fasilitas penunjang lainnya juga selalu siap memberikan pelayanan terbaiknya kepada konsumen, seperti SPBU motor yang membawa bahan bakar dalam kemasan, SPBU kantong, dan SPBU buffer stock.

Menurutnya, berdasarkan hasil pengamatan tim Satgas Lebaran 2017 di lapangan, titik kemacetan di jalur mudik Sumatera tak begitu terlihat, sehingga fasilitas-fasilitas yang disiapkan Pertamina seperti SPBU motor, mobil tanki dispenser, kantong BBM, serta SPBU buffer stock tidak digunakan konsumen.

Ia menjelaskan, meski tidak ada kemacetan yang berarti konsumsi premium tetap mengalami kenaikan konsumsi dari 3.286 kilo liter menjadi 3.497 kl serta pertalite dari 3.333 kl menjadi 4.013 kl. Kenaikan signifikan terjadi pada pertamax yakni 573 kl menjadi 835 kl.

"Kami patut bersyukur karena tidak ada kemacetan yang berarti, sehingga para pemudik tidak memanfaatkan fasilitas tambahan yang telah disiapkan pertamina," tambahnya.(Ant)