Australia bentuk Divisi Siber Militer

id Australia di Afghanistan, Australia, latihan AS dan Australia

Australia bentuk Divisi Siber Militer

Australia sedang mempertimbangkan permintaan NATO untuk menambah pengiriman pasukan ke Afghanistan (AAP/sbs.com.au)

Sydney (Antara/Reuters) - Australia telah menciptakan divisi siber militer yang pertama, kata seorang menteri pemerintah pada Jumat, untuk memperluas serangan peretas terhadap musuh-musuh asing, termasuk kelompok militan.
            
"Ini adalah hasil dari perubahan karakter konflik kontemporer," kata Dan Tehan, menteri yang membantu perdana menteri untuk keamanan siber,  kepada wartawan di Melbourne.
            
Unit baru itu, yang dikenal sebagai divisi informasi perang, akan memungkinkan Australia untuk meningkatkan jenis serangan siber pada kelompok militan yang menurut Perdana Menteri Malcolm Turnbull tahun lalu membuat kontribusi yang berharga dalam upaya mengendorkan pengaruh kelompok militan di Suriah dan Irak.
            
Serangan siber melengkapi serangan udara dan serangan perang lain yang merupakan bagian dari peran Australia. 
            
Unit baru ini juga akan bertanggung jawab untuk melindungi  Angkatan bersenjata Australia dari serangan siber, kata Tehan.
            
Instansi pemerintah lainnya akan memperluas aksinya dari pertahanan ke serangan siber terhadap penjahat di luar wilayah, kata Tehan.
            
Langkah tersebut terjadi di tengah gelombang serangan siber global, termasuk satu serangan minggu ini yang berasal dari Ukraina dan serangan tebusan WannaCry di bulan Mei yang menginfeksi komputer di hampir 100 negara
       
Australia telah berhasil lolos dari kerugian yang signifikan akibat serangan itu, meskipun Tehan mengatakan dampak global menunjukkan keperluan membawa pertempuran siber dengan para peretas asing.
            
"Kita harus memastikan bahwa kita menjaga para ibu dan ayah, usaha kecil, bisnis besar, pemerintahan, departemen dan lembaga, tetap aman di negara ini, "katanya.

ANTARA/Reuters
GNC Aryani