Pekanbaru (Antara Lampung) - BPJS Kesehatan tahun ini sampai pertengahan Juni telah menghimpun iuran sebesar Rp40 triliun untuk membiaya Program Jaminan Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat.
"Kendati belum mencukupi, tetapi masih bisa membiayai rumah sakit. Karena itu dibutuhkan kecermatan dan pembendaharaan," kata Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Kemal Imam Santoso seusai berbuka bersama dengan penghuni Panti Asuhan Amanah, di Pekanbaru, Riau, Rabu.
Menurut dia, dari Rp40 triliun itu hanya 5,12 persen digunakan itu untuk membiayai operasional Program BPJS Kesehatan
Ia menyebutkan pembiayaan operasional BPJS Kesehatan juga bersumber dari aset yang jumlah totalnya tahun 2017 mencapai Rp8 triliun.
"Aset ini berbagai bentuk seperti investasi perbankan, reksa dana, obligasi untuk menghasilkan kembali yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional BPJS Kesehatan," katanya.
Kepatuhan peserta dan badan usaha membayar premi setiap bulan sangat dibutuhkan, apalagi program ini didasarkan atas prinsip gotong-royong, yaitu iuran dari peserta yang sehat membantu peserta yang sakit, yang mampu membantu yang tidak mampu, dan yang muda membantu yang tua.
Ia menekankan bahwa diperlukan sinergi yang kuat dari seluruh masyarakat untuk menjadi peserta JKN-KIS, agar prinsip gotong royong dapat terwujud dan program perlindungan kesehatan ini dapat berjalan dengan baik.
"Peran badan usaha, terutama BUMN, sangat besar dalam memperkuat kegotong-royonganm program ini, ' katanya.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 Pasal 6 ayat (3), pendaftaran kepesertaan jaminan kesehatan pemberi kerja golongan BUMN, usaha besar, usaha menengah dan usaha kecil paling lambat 1 Januari 2015, dan untuk usaha mikro paling lambat 1 Januari 2016.
Dengan demikian, terbuka kesempatan luas bagi seluruh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara adil dan merata melalui kepesertaan Program JKN-KIS. (Baca: Peserta BPJS Kesehatan nilai pelayanan RSIM baik)
Dalam kurun waktu hampir 4 tahun beroperasi, Program JKN-KIS saat ini telah diikuti oleh lebih dari 177 juta rakyat Indonesia dari berbagai segmen kepesertaan, mulai dari penerima bantuan iuran (PBI), pegawai pemerintah beserta anggota keluarganya, pekerja informal, hingga pekerja penerima upah (PPU) di BUMN dan badan usaha swasta yang didaftarkan oleh pemberi kerja.
ANTARA
Berita Terkait
Lapas Rajabasa-RS Adven berikan pelayanan kesehatan kepada warga binaan dan petugas
Jumat, 19 April 2024 14:57 Wib
BPBD Jatim catat 14 bangunan rusak akibat gempa magnitudo 6,5
Sabtu, 23 Maret 2024 4:42 Wib
15 Anak di Gaza meninggal akibat dehidrasi, malnutrisi
Senin, 4 Maret 2024 5:35 Wib
Gangster serang seorang pemuda hingga tewas di Duren Sawit Jaktim
Rabu, 21 Februari 2024 21:01 Wib
RS Jiwa Naimata Kupang siap tampung caleg stres karena gagal terpilih di Pemilu 2024
Selasa, 20 Februari 2024 12:18 Wib
Prabowo sambut kedatangan Presiden Jokowi saat peresmian RS Pertahanan Negara
Senin, 19 Februari 2024 9:41 Wib
Dokter sebut skrining awal tingkatkan angka kesembuhan kanker
Selasa, 6 Februari 2024 19:09 Wib
KPU Bandarlampung layani pemilih di rumah sakit dengan kotak suara keliling
Minggu, 4 Februari 2024 18:16 Wib