Para Unggulan Tersingkir di JCC BIOSSP 2017

id praven-deby kalah, jcc biossp 2017, indonesia terbuka

Para Unggulan Tersingkir di JCC BIOSSP 2017

Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan (tengah atas) dan Debby Susanto (tengah bawah) saat melawan ganda campuran Denmark Mathias Christiansen (kiri) dan Sara Thygesen (kanan) dalam babak pertama BCA Indonesia Open 2017 di Jakarta Con

Jakarta (ANTARA Lampung) - BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 sudah dilangsungkan dua hari tidak terlepas dari berbagai kejutan yang terjadi.

Selepas babak kualifikasi yang digelar di sepanjang hari Senin, turnamen yang menawarkan hadiah total 1 juta dolar AS ini menyelesaikan babak pertama untuk nomor ganda campuran dan tunggal putri pada hari ini (Senin) dengan berbagai kejutan yang terjadi.

Kejutan perdana datang dari wakil tuan rumah di nomor ganda campuran, Praveen Jordan/Debby Susanto yang diunggulkan di tempat ketujuh ketika kalah 21-15, 19-21, 11-21 atas pasangan muda Denmark Mathias Christiansen/Sara Thygesen dalam permainan selama 59 menit.

"Kami hanya salah pola main. Stamina dan mental kami sudah siap untuk bertanding. Pada gim kedua saat menang angin, bola sering melintir di dekat net selain tertarik ke arah lapangan lawan," kata Debby.

"Kami tentu kecewa dengan hasil ini. Kami diharapkan untuk menang. Tapi, kami harus menghadapi kenyataan, apalagi kalah di rumah sendiri," kata Jordan menambahkan.

Para pecinta bulu tangkis harus rela tidak lagi menyaksikan permainan unggulan keempat di nomor ganda campuran, dimana wakil Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen yang menempati posisi tersebut juga secara mengejutkan harus kalah dari ganda Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet dengan 16-21, 21-15 dan 15-21.

"Pasangan Hong Kong bermain bagus, memang itulah permainan. Kadang kita yang bermain bagus, kadang mereka bermain bagus. Tetapi hari ini mereka lebih baik dari kami. Kami berusaha untuk mempersiapkan diri dengan baik, menyiapkan strategi tetapi kadang hal itu tidak cukup. Apalagi menang satu gim dalam bulutangkis itu tidak cukup," ujar Christinna.

Kejutan Tunggal Putri Setelah tumbangnya Praveen/Debby dan Fishcher/Pedersen di ganda campuran, nomor tunggal putri memberikan kejutan pada hari kedua BIOSSP 2017.

Kejutan itu datang dari unggulan delapan di nomor tunggal putri asal Thailand Ratchanok Intanon yang dipaksa mengakui keunggulan Saina Nehwal dari India dengan 21-17, 18-21 dan 12-21.

Lalu ada unggulan ketujuh asal China He Bingjiao yang harus tersingkir di putaran pertama setelah gagal mengatasi Sayaka Sato dari Jepang. He harus takluk dalam dua gim langsung 17-21, 18-21 dalam laga selama 40 menit itu.

Kejutan di nomor para srikandi itu pun terus berlanjut hingga penghujung hari kedua dimana unggulan dua turnamen asal Spanyol Carolina Marin pun ikut tersungkur.

Carolina dipaksa mengakui keunggulan Chen Xiaoxin dari China dalam drama tiga gim 12-21, 21-10, 20-22 selama satu jam empat menit.

"Hari ini memang cukup sulit untuk bertanding di lapangan, saya juga kesulitan untuk bisa mengontrol shuttlecock karena kondisi lapangan," ujar juara dunia tahun 2015 itu.

"Tetapi tentu itu bukan alasan. Walau saya sendiri sangat kecewa dengan hasil ini, saya harus terus maju dan yang pasti saya akan bersiap untuk bertanding di Australia pekan depan, tutur Carolina yang masih terlihat kecewa.

Dengan bertumbangannya para unggulan di hari kedua, hari ketiga BIOSSP 2017 bisa jadi memunculkan kejutan-kejutan lainnya saat mempertandingkan nomor tunggal putra, ganda putra dan ganda putri.

Mungkinkah JCC yang pada edisi 2017 ini menjadi rumah baru untuk Indonesia Terbuka menjadi kuburan para unggulan? Mari kita nantikan bersama.

(ANTARA)