Waykanan Penghasil Kakao Terbesar Kelima Di Lampung

id waykanan penghasil kakao terbesar kelima, bani aras, kepala dinas perkebunan waykanan

Waykanan Penghasil Kakao Terbesar Kelima Di Lampung

Kabupaten Waykanan menjadi salah satu daerah penghasil kakao di Provinsi Lampung (Foto Antaralampung.com/Emir FS/Dok)

...Kita tahun ini menargetkan tidak ada lagi areal lahan yang belum menghasil kakao, dan semuanya selesai di tahun 2017," katanya...
Waykanan, Lampung (ANTARA Lampung) - Kabupaten Waykanan merupakan daerah penghasil komoditi  kakao terbesar kelima di Provinsi Lampung, dan kakao hingga kini masih menjadi produk unggulan masyarakat petani setempat.
 
Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Waykanan, Bani Aras di Blambanganumpu, ibukota Waykanan, Senin mengatakan, sejak 2007 hingga 2016, jumlah produksi kakao terus meningkat secara signifikan bahkan di tahun 2016 ini jumlah produksi kakau mencapai 3.518 ton per hektare.

"Jumlah lahan pada 2007 seluas 982 hektare dan di 2016 bertambah menjadi 1.456 hektare, bahkan pada 2014 mengalami kenaikan lima persen," katanya.

Waykanan berada di urutan kelima sebagai penghasil kakao terbesar di Lampung setelah Kabupaten Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Pesisir Barat.  Diharapkan pada 2017 produksi kakao Waykanan bisa meningkat antara 10-20 persen.

Menurut Bani, luas lahan kakao yang ada di 14 kecamatan di Waykanan bervariatif dan rata–rata luasnya sekitar 50 hektare sampai 195 hektare.

Berdasarkan data, luas areal yang menghasilkan produksi kakao yaitu Kecamatan Rebang Tangkas 170 hektare (ha), Kasui 165 ha, Bumi Agung 165 ha, Way Tuba 110 ha, Blambanganumpu 75 ha, Buay Bahuga 75 ha, Negara Batin 67 ha, Pakuon Ratu 55 ha, Negeri Agung 55 ha, Gunung Labuhan 55 ha, Negeri Besar 55 ha, Banjit 52 ha, Baradatu 50 ha dan Bahuga 40 ha.

"Kita tahun ini menargetkan tidak ada lagi areal lahan yang belum menghasil kakao, dan semuanya selesai di tahun 2017," katanya.

Jumlah luas areal lahan kakao di Waykanan yang belum menghasilkan seluas 117 ha, yang menghasilkan 1.189 ha, dan tanaman rusak 150 ha. Sedangkan untuk total seluruh areal di Kabupaten Waykanan yaitu 1.456 hektare dengan produksi 3.518 ton.

Ia mengharapkan para petani bisa meningkatkan hasil produksi kakao yang ada di masing-masing kecamatan, agar posisi Kabupaten Waykanan bisa meningkat menjadi tiga besar sebagai penghasil kakao terbesar di Lampung.

Mengenai harga jula kakao, Bani Aras menjelaskan harga jual kakao tergantung kualitas, terutama kadar air dan bijinya, namun rata-rata petani menjual biji kakao dengan harga di kisaran Rp29.000kg ke pedagang pengepul.

Menurut dia, meski harga saat ini bertahan tinggi namun produktivitasnya turun akibat penyakit buah busuk yang menyerang tanaman sebelum panen.

"Penurunan hasil panen kakao ini merata dialami semua petani. Lantaran tanaman kakao banyak yang terserang penyakit buah busuk sebelum siap panen,” tambah Bani Aras. ***3***