Harga bawang mulai turun

id bawang, bawang putih, Bulog

Harga bawang mulai turun

Bawang impor menekan kenaikan harga bawang di Bandarlampung. (FOTO ANTARA LAMPUNG)

Bandarlampung (Antara Lampung)- Harga bawang mulai turun tipis di Kota Bandarlampung sehubungan diluncurkan gerakan stabilisasi pangan di 150 titik di Provinsi Lampung.
     
Sejumlah pedagang bawang di Pasar Waydadi Bandarlampung, Sabtu, menyebutkan harga bawang putih kini Rp48.000/kg dan bawang merah Rp30.000/kg. 
     
Pada pekan lalu harga bawang putih mencapai Rp50.000/kg dan bawang merah Rp35.000/kg. Meski demikian, harga bawang putih masih termasuk tinggi jika dibandingkan harga sebelumnya.
     
Beberapa pengunjung Pasar Wayadadi menyatakan harapannya agar Bulog tetap melakukan Operasi Pasar untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang bulan puasa.
    
"Saya beli bawang secukupnya saja karena masih tinggi harganya," kata Yuli, salah satu pengunjung Pasar Waydadi.
     
Lampung telah meluncurkan Gerakan Stabilisasi Pangan mulai Rabu (17/5) hingga pertengahan September mendatang untuk menjaga kestabilan harga sejumlah pangan utama tersebut.
     
Sejumlah bahan pokok yang akan didistribusikan dalam gerakan stabilisasi pangan tersebut adalah beras, bawang putih dan bawang merah, telur, minyak goreng dan gula.
    
Kelima bahan pangan tersebut dipilih karena mengalami fluktuasi harga paling tinggi menjelang Ramadhan. Pada tahap selanjutnya, Gerakan Stabilisasi Pangan ini juga akan mendistribusikan sejumlah pangan lain yang mengalami fluktuasi saat Ramadhan dan Idul Fitri.
    
Tahap pertama Bulog Divre Lampung memasarkan 10 ribu ton bawang putih dan bawang merah, 3.600 ton gula pasir, 54 ribu ton beras, dan 20 ton telur ayam per minggu.
    
Pemerintah  memperkirakan impor bawang putih nasional per tahun berkisar 480.000-500.000 ton. Pasokan tersebut didatangkan dari Republik Rakyat Tiongkok, India, Amerika Serikat, Swiss dan Malaysia. Sebanyak 99,25 persen pasokan Indonesia berasal dari Tiongkok.
    
Impor bawang putih Indonesia juga pada periode Januari-Februari 2017 tercatat mengalami penurunan secara volume jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tercatat impor sebanyak 60.955 ton pada 2017 dengan nilai 70,5 juta dolar AS, sedangkan pada 2016 impor sebanyak 77.284 ton dengan nilai 57,7 juta dolar AS.