Petani Lampung peringati Hari Buruh dengan damai

id Hari Buruh, Jalan Lintas Timur Lampung

Petani Lampung peringati Hari Buruh dengan damai

Ribuan petani memperingati Hari Buruh di Jalan Lintas Timur Mesuji Lampung, Senin (1/5). Meski memacetkan arus kendaraan, namun aksi itu berlangsung damai. (ANTARA LAMPUNG/Rahardja)

Mesuji (Antara Lampung) - Sekitar 1.500 orang petani yang tergabung dalam Persatuan Petani Moro-moro memperingati Hari Buruh Internasional dengan menggelar aksi demo di Jalan Lintas Timur wilayah Kecamatan Wayserdang Kabupayen Mesuji, Lampung, Senin.
       
Petani penggarap dari Register 45 Wayserdang Kabupaten Mesuji juga ikut dalam aksi demo yang menuntut kepedulian Pemkab Mesuji terhadap nasib mereka.
       
Demo yang disertai aksi konvoi menggunakan sepeda motor dan  mobil itu mendapatkan pengawalan ketat dari pihak aparat Polres Mesuji. Meski demikian, aksi demo itu membuat arus lalu lintas di Jalan Lintas Timur Mesuji menjadi macet  total yang panjangnya mencapai 15 km.
       
Dalam aksi konvoi dari Simpang D hingga Simpang  Asahan, para petani menyampaikan beberapa tuntutan kepada pemerintah, yakni menghentikan perampasan dan monopoli tanah oleh perkebunan besar.
        
Selain itu mereka juga meminta ada pengawasan terkait hutan lindung dan pertambangan yang dieksploitasi sehingga menyebabkan bencana asap di berbagai daerah.
        
Keluhan senada juga dikatakan Sikan (45), salah satu tokoh masyarakat Moro-moro Register 45.
        
Menurutnya, pemerintah daerah diharapkan dapat membagikan tanah bagi buruh tani dan petani miskin dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga bukan hanya perusahaan besar saja yang mendapatkan hak guna usaha (HGU) atas lahan di Mesuji.  
   
"Petani juga butuh lahan untuk kehidupan ke depan," katanya.
        
Selain itu, mereka juga  meminta pemerintah menurunkan harga sarana produksi pertanian, bibit, pupuk dan obat-obatan, agar para petani dapat membelinya dengan harga terjangkau.     
   
Mereka juga meminta agar hak pilih diberikan kepada warga Moro-moro, serta diberikan kemudahan ke akses ke pendidikan dan kesehatan.
        
Aksi demo para petani itu berlangsung damai. 

ANTARA