Menteri BUMN terkejut, Pertalite bisa dijual eceran

id Meneg BUMN, Pertamina,

Menteri BUMN terkejut, Pertalite bisa dijual eceran

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno. ( ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Bogor (Antara Lampung) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno terkejut melihat tiang listrik beton jadi satu dengan pondasi menembus salah satu rumah warga.
        
"Wah itu bahaya, coba difoto dicek nanti, apakah ada yang keliru pemasangannya, apakah itu milik PLN," kata Rini sembari menunjuk salah satu rumah di kawasan Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu pagi.
        
Menteri Rini menghabiskan akhir pekan dengan jalan-jalan pagi menelusuri desa-desa di kawasan Mega Mendung, Bogor. Bersama beberapa deputi Kementerian BUMN ia berjalan-jalan menanjak bukit sejauh kira-kira 4 kilometer.
        
Di tengah jalan ia juga menjumpai pom bensin eceran bertuliskan "Pertamini". 

"Itu benar milik Pertamina? atau hanya eceran biasa? tapi kok bisa menjual Pertalite," kata Rini sambil berjalan.
        
Pada saat itu, Rini meminta Deputi Bidang Usaha Tambang, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno untuk menanyakan hal tersebut, dan mengimbau kalau memang jualan eceran perlu diberitahu aturannya.
        
Kemudian ia juga berjalan-jalan lagi melihat kampung mandiri binaan Bank Syariah Mandiri. Kampung tersebut membudidayakan ikan lele dan domba. Namun, setelah ditinjau, ternyata kampung tersebut sudah terbengkalai dan tidak ada budidaya lele tersebut.
        
Rini kemudian menegur Direktur Utama Bank Mandiri Kartiko Wirjoatmodjo untuk memperbaiki kinerja untuk pembinaan kampung-kampung mandiri tersebut.
        
"Saya sudah menegur tadi, ini disayangkan saja," kata Rini. Menurutnya cara dia mengajak beberapa direktur BUMN untuk berjalan-jalan bersama dan melihat langsung permasalahan adalah upaya untuk melihat keadaan sebenarnya.
        
Selain itu, hal ini juga membuat lebih sehat dan perbincangan lebih santai namun serius dalam pelaksanaan. 

"Sebelum bersinergi perusahaannya ya harus sinergi pribadinya dulu, saling ngobrol dekat, jadi semua lebih enak," katanya. 

ANTARA