BKKBN Lampung Gelar Kampanye Program KB

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Lampung terus berinovasi untuk menyukseskan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dengan menggelar Kampaye Program KB.

"Kami mencoba berinovasi membuat gebrakan baru dengan meluncurkan kegiatan kampanye program KB, untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan KB pada berbagai wilayah sasaran, khususnya menyisir daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan yang belum tergarap Program KKBPK secara maksimal," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Lampung Paulina JS, di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan kegiatan tersebut berlangsung di Dusun III, Kampung Sendang Baru, Kecamatan Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah sebagai lokasi pertama yang tersentuh program itu.

Dalam kegiatan itu, pelayanan KB difokuskan pada penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yaitu IUD, implant, MOP, dan MOW.

Masyarakat, lanjutnya, diberi penjelasan dan pengertian tentang keunggulan KB MKJP. Pola pikir masyarakat di wilayah DTPK yang masih takut untuk menggunakan alat KB MKJP, seperti yang terjadi selama ini, secara perlahan harus diubah.

Pihaknya menjelaskan kepada masyarakat bahwa KB MKJP aman, nyaman, dan tanpa efek samping. Sedangkan untuk melayani para akseptor dilakukan oleh bidan-bidan yang telah berpengalaman.

"Namun pelayanan KB lain seperti penggunaan pil dan suntik juga tetap diberikan. Semua dilayani sesuai keinginan akseptor. Hanya saja diharapkan para akseptor untuk kedua cara KB tersebut, mau pindah cara ke KB MKJP," katanya lagi.

Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung Drs Putra Alam menjelaskan Campaign Program merupakan kegiatan terpadu antarbidang yang dilaksanakan bersama oleh Perwakilan BKKBN Lampung dengan organisasi perangkat daerah (OPD) KB kabupaten/kota di suatu lokasi yang masuk dalam kategori daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).

Kegiatan tersebut, antara lain pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi (KB-KR), advokasi dan KIE, ketahanan remaja, dan tribina.

Ia menjelaskan, untuk advokasi dan KIE berupa pemutaran film menggunakan Mobil Unit Penerangan (Mupen) dan memberikan advokasi tentang Program KKBPK kepada masyarakat; Ketahanan Remaja melalui penyuluhan tentang Program GenRe (Generasi Remaja).

"Remaja ditekankan untuk menghindari seks bebas, pernikahan dini, dan tidak terpengaruh pada minuman keras dan narkoba. Selain itu, remaja di daerah tersebut juga disarankan untuk membuat wadah berupa Pusat Informasi Konseling atau PIK Remaja," katanya lagi.

Sedangkan, untuk kegiatan tribina, yaitu bina keluarga balita, bina keluarga remaja, dan bina keluarga lansia dilakukan melalui penyuluhan kepada keluarga-keluarga yang memiliki balita, remaja, dan lansia.

Ia menjelaskan, dengan kegiatan itu diharapkan akan terbentuk kelompok-kelompok tribina, yakni BKB, BKR, dan BKL, sehingga melalui kelompok-kelompok tersebut Program KKBPK akan lebih mudah sampai kepada masyarakat.

"Harapannya semua keluarga yang telah menjadi anggota tribina akan ikut program KB, khususnya KB MKJP bagi pasangan yang telah memiliki dua anak atau lebih," ujarnya pula.

Putra Alam menambahkan, kegiatan Campaign Program akan dilaksanakan pada 15 kabupaten/kota, khususnya di lokasi kampung KB. Kegiatan tersebut diharapkan dapat juga diterapkan di provinsi-provinsi lain untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan KB yang berujung pada penurunan total fertility rate (TFR).(Ant)