Arab Saudi target sindikat perdagangan orang

id Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, perdagangan manusia, arab saudi

 Arab Saudi target sindikat perdagangan orang

Irjen Ari Dono Sukmanto (News - 108Jakarta)

Modus yang dilakukan oleh pelaku penyelundupan dan perdagangan manusia itu, undercover-nya dengan berangkat umroh. Setelah umroh, mereka lari dari travel, tidak kembali lagi ke Indonesia...
Jakarta, (ANTARA Lampung) - Arab Saudi merupakan salah satu negara yang menjadi target dari sindikat perdagangan manusia dengan berbagai macam cara termasuk melalui perjalanan umroh.

"Modus yang dilakukan oleh pelaku penyelundupan dan perdagangan manusia itu, undercover-nya dengan berangkat umroh. Setelah umroh, mereka lari dari travel, tidak kembali lagi ke Indonesia. Di Arab Saudi, mereka ditampung oleh para sindikat lalu dijanjikan akan dicarikan pekerjaan di sana," kata Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, kasus perdagangan dan penyelundupan manusia hingga saat ini masih terus diperangi oleh semua negara di dunia karena sejatinya kejahatan transnational ini merupakan perbudakan manusia.

Ari memaparkan, Saudi Arabia merupakan magnet bagi para pencari kerja yang membuat sejumlah kasus perdagangan dan penyelundupan manusia asal Indonesia terjadi di negara tersebut.

Berdasarkan data, WNI yang overstay di Arab Saudi hingga tahun 2015 sebanyak 588.75 orang. "TKI yang berhasil dipulangkan dari Arab Saudi pada 2015 sebanyak 13.064 orang dan pada 2016 sebanyak 9.925 orang," katanya.

Maka kemudian, sesuai dengan salah satu butir nota kesepahaman yang telah disepakati antara Indonesia dengan Arab Saudi, khususnya penegakkan hukum terkait penyelundupan dan perdagangan manusia, Ari berharap agar kerja sama antara Bareskrim Polri dengan Kepolisian Arab Saudi terus meningkat.

"Bagaimana mengatasi supaya tenaga kerja itu tidak bermasalah di Arab Saudi karena bekerja secara ilegal lalu pertukaran informasi agar TKI yang hendak berangkat benar-benar memiliki kesiapan mulai dari administrasi hingga kompetensi kerja mereka di sana. Dengan begitu, bisa tersaring TKI dan PJTKI mana yang memang patut dan tidak patut sehingga sindikat perdagangan manusia ini bisa lenyap," kata Ari.

Sementara Kepala Kepolisian Arab Saudi, Komisaris Jenderal Othman bin Nasser Al Mehrej menyatakan kesepakatannya untuk mengentaskan kejahatan lintas negara itu.

 "Kerjasama antar kedua negara ini sangat terbuka, sesuai dengan kesepakatan dari MoU yang sebelumnya sudah ditandatangani. Saya pernah menjabat di Direktorat sejenis Bareskrim di Arab Saudi. Bahkan anggota delegasi yang ikut serta dengan saya ke Indonesia ini kebanyakan sebenarnya berasal dari divisi Reserse dan Kriminal. Untuk itu, tentu saja saya sangat mengenal persoalan-persoalan yang terkait dengan Reserse dan Kriminal," ujar Othman.*