Bupati Lampung Timur Enggan Berkomentar Pilgub

id bupati lamtim dan lomba desa, chusnunia chalim

Bupati Lampung Timur Enggan Berkomentar Pilgub

Bupati Lampung Chusnunia Chalim melihat hasil kerajinan makanan khas masyarakat Labuhan Maringgai pada pelaksanaan Lomba Desa yang berlangsung di di Desa Muara Gading Mas, Lampung Timur,Senin (10/4) (FOTO:ANTARA Lampung/Muklasin)

...Prinsipnya saya menghargai dukungan itu tapi saya masih ingin fokus mensejahterakan masyarakat Lampung Timur, kata Bupati...
Lampung Timur (ANTARA Lampung) - Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim masih enggan mengomentari lebih jauh terkait munculnya namanya di bursa pemilihan Gubernur Lampung 2018 yang dinilai sejumlah pengamat politik akan menjadi rebutan para kandidat calon gubernur sebagai wakilnya.

"Prinsipnya saya menghargai dukungan itu tapi saya masih ingin fokus mensejahterakan masyarakat Lampung Timur," kata Chusnunia Chalim di Desa Muaragading Mas Kecamatan Labuhan Maringgai, Senin, saat ditanya tanggapanya terkait pengamatan sejumlah pengamat politik yang menilai dirinya bakal meramaikan bursa calon wakil Gubernur Lampung.

Bupati perempuan pertama di pulau Sumatra ini pun masih enggan menjawab kesedianya jika nantinya ada pinangan dari sejumlah calon gubernur untuk menjadi wakilnya maju di Pilgub Lampung 2018.

"Wes Embuh lah (tidak tahulah)," ujar Chusnunia Chalim sambil tertawa.

Chusnunia yang akrab disapa Nunik lahir di Karanganom Kabupaten Lampung Tengah (sekarang Lampung Timur), 12 Juli 1982. Dia menempuh pendidikan di SDN 2 Sumberrejo Lampung Tengah (1995), SLTPN 3 Jabung Lampung Tengah (1998), SMUN 1 Mayong Jepara (2001), dan meneruskan kuliah S-1 (sarjana) di Fakultas Syariah IAIN Wali Songo Semarang (2005), kemudian melanjutkan S-2 Ilmu Politik di Universitas Nasional Jakarta (2011). Dia juga mengikuti Program Magister Sastra dan Sains Sosial di Universitas Malaya Kuala Lumpur, Malaysia.

Ia mengaku sudah tertarik akan isu-isu politik sejak di bangku kuliah, berawal dari bekerja menjadi Sekretaris pada Divisi Redaksi Jurnal Justisia di Semarang (2001--2002) dan menjadi Kepala Divisi Eksternal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jawa Tengah pada Pemilu Legislatif 2004, sehingga minat dan semangat politik Chusnunia semakin terbangun.

Pada 2004 Chusnunia bergabung menjadi kader dan juga staf dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah dan dipercaya menjadi Kepala Administrasi dan Keuangan dari Fraksi PKB di DPRD Provinsi Jawa Tengah (2004--2005). Atas kinerjanya yang dinilai baik, Nunik kemudian diminta untuk menjadi staf di kepengurusan DPP PKB di Jakarta (2005--2008).

Pada 2007 ketika Bendahara Umum PKB yang juga Wakil Ketua Komisi V DPR RI periode 2004--2009, Erman Soeparno ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Tenaga Kerja pada Kabinet Indonesia Bersatu, Nunik diperbantukan menjadi Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan menjadi Koordinator Zona di Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal.

Saat Pemilu Legislatif 2009, dia pun mencalonkan diri menjadi anggota legislatif dan terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009--2014.

Dia juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB periode 2009--2014.

Pada Pemilu Legislatif 2014, Nunik kembali mencalonkan dan terpilih lagi menjadi anggota DPR RI periode 2014--2019 dan bertugas di Komisi X yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga, pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sebagai anggota Komisi IX DPR RI, dia sering terlibat aktif dalam berbagai kegiatan, seperti saat peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia pada Desember 2014.

Karir politiknya terus bergerak. Pada Pilkada Serentak 2015, Nunik mencalonkan diri sebagai bupati Lampung Timur. Dia pun mengajukan pengunduran diri dari DPR-RI pada bulan September 2015, untuk menunjukkan keseriusannya.

Pasangan yang diusung PKB dan Partai Demokrat itu--kemudian didukung koalisi parpol lainnya--berhasil meraih suara mayoritas 54,07 persen, dengan pesaing dekatnya Yusran Amirullah-Sudarsono hanya meraih 45,93 persen suara. Padahal semula dia tak diunggulkan.

Pilgub Lampung bakal digelar 2018 ini, sejumlah nama lama yang sempat muncul di Pemilihan Gubernur Lampung 2014 lalu dipredikai akan muncul kembali pada pemilihan Gubernur Lampung 2018 nanti seperti Gubernur Lampung M Ridho Ficardo yang memenangkan Pilgub Lampung 2014 dan Herman HN Wali Kota Bandarlampung saat ini yang sempat ikut bertarung melawan Ridho pada pilgub 2014 lalu.

Sejumlah wajah baru calon Gubernur Lampung juga sudah mulai ramai menghiasi wajah media sebut saja seperti Mustafa Bupati Lampung Tengah. (Ant)