Tokoh Agama : TNI perkuat toleransi

id TNI, di Perbatasan Atambua

Tokoh Agama : TNI perkuat toleransi

Pasukan TNI Yonif 713/Satyatama (antaragorontalo.com)

Kupang (Antara Lampung) - Pastor Paroki Nualain Keuskupan Atambua RD Inosensius Nahak Berek mengatakan keikutsertaan TNI dalam ritual keagamaan dapat mempererat dan memperkuat toleransi antarmasyarakat, antara TNI dan masyarakat.
          
"Pelibatan TNI dari Satgas Pengamanan Perbatasan dalam ritual keagamaan menjelang Paskah ini baru yang pertama kalinya. Ini sangat luar biasa," katanya, di Atambua, Selasa.
          
Sejumlah anggota TNI dari Satgas Pamtas Batalyon Infantri Raider 641/Beruang berbaur bersama umat dalam kegiatan penanaman salib--ritus keagamaan agama Katolik jelang Pesta Paskah.
          
Nahak Berek menuturkan,"meskipun pelibatan TNI Satgas Pamtas RI-Timor Leste dari Batalyon Infantri Raider 641/Beruang itu telah memberikan kesan tersendiri bagi umat dan masyarakat di daerah itu. Keakraban, kekeluargaan dan yang terpenting rasa toleransi yang ditampilkan sangat memberi kesan bahwa  TNI dekat dengan rakyat,".
         
Kesan bahwa TNI itu sebuah institusi yang jauh dari masyarakat dan memiliki karakter beringas, pupus dengan kegiatan tersebut, ujarnya.
         
Sejumlah personel Yonif Raider 641/Beruang yang bertugas di Pos Fohuk langsung mengambil peran dalam ritus pemancangan salib suci di Bukit Peubulak. "Kegiatan itu langsung dipimpin Komandan Pos (Danpos) Fohuk Lettu Inf Kusno. Ini luar biasa terharunya umat," kata Romo Inno, sapaan karib RD Inosensia.
         
Semua personel dengan pakaian dibalut kain adat bermotif daerah membawa salib setinggi enam meter dengan panjang sisi tangan lima meter.
         
"Prosesi diikuti seluruh umat paroki, pimpinan dan tokoh umat , tokoh masyarakat dan seluruh personel," kata RD Inno.
         
Sedangkan Dewan Pastoral Paroki Nualain, Vinsensius Loe menambahkan,"Sejak saya tinggal di Paroki Nualain, baru pertama kali terjadi. Ada kerja sama yang begitu apik antara umat dan tentara perbatasan dalam prosesi penancapan salib ini,".
         
Keterlibatan langsung komandan pos (Danpos) dan anggota Pos Fohuk memberi kesan yang luar biasa kepada umat. "Ini sungguh menggembirakan. Semoga peristiwa ini membawa berkat untuk kita," katanya.
         
Sementara Komandan Pos Fohuk, Lettu Inf. Kusno sangat berbangga karena telah dilibatkan dalam kegiatan rohani berupa prosesi penancapan salib.
         
Dia mengaku senang karena kehadiran Yonif Raider 641/Beruang dapat memberi kontribusi positif bagi umat di daerah perbatasan itu.
         
"Kehadiran kami dalam penugasan memang tidak begitu lama karena hanya sembilan bulan. Terutama sekali dan terpenting adalah keberadaan kami tidak meresahkan warga bahkan bisa memberikan hal positif," katanya.
         
Dikatakannya,  sengan keterlibatan bersama umat menjadi kesempatan berharga bagi TNI untuk selalu dekat dengan masyarakat. "Hari ini kami harus lepas tugas dan semoga saja akan ada kesan positif bagi kami dari kegiatan yang sudah kami lakukan sebelumnya itu," kata Lettu Kusno.
         
Prosesi perarakan salib diawali dengan doa bersama diiringi tarian daerah Likurai oleh anak-anak SMPN Perbatasan Piebulak. Upacara pun dimeriahkan nyanyian adat lorosaen khas daerah Bunaq.
          
Umat dan para anggota TNI yang hadirpun memakai baju khas daerah sebagai bentuk kecintaan kepada budaya daerah sendiri.  "Sangat kekeluargaan dan disinilah saya bisa temukan arti toleransi," kata Kusno.
         
Batalyon Infantri Raider 641/Beruang yang selama ini melaksanakan tugas pengamanan wilayah di batas negara RI dan Timor Leste mengakhiri masa tugasnya di wilayah sektor Timur yang membawahi Kabupaten Belu dan Malaka.
         
Pasukan tersbeut akan diganti dengan Batlyon Infantri Raider 712/Wiratama Kodam XII/Merdeka Manado, Sulawesi Utara.
         
Sedangkan di Sektor Barat membawahi wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang selama ini dijaga Batalyon Infantri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Kostrad, diganti dengan Pasukan Pamtas dari Yonif 742/Satya Wira Yudha (SWY) Kodam IX /Udayana.


ANTARA