Jumlah pasien BPJS Kesehatan meningkat, RS malah rugi

id BPJS Kesehatan, Rumah Sakit

Jumlah pasien BPJS Kesehatan meningkat, RS malah rugi

Ilustrasi/Pelayanan BPJS Kesehatan (ist/ Dok.)

Biaya pengobatan BPJS berdasarkan paket dan obat-obatan BPJS sering tidak ada.kerugian atas pelayanan kesehatan BPJS berdasarkan laporan pemeriksaan keuangan tahun 2015 mencapai Rp427,7 juta dan tahun 2016 sekitar Rp577,4 juta.
Palembang (Antara Lampung) - Jumlah kunjungan rawat jalan pasien BPJS yang berobat ke Rumah Sakit Pertamina Plaju mengalami peningkatan setiap tahun, kata Wadir RS itu Nanang Sugiarto saat menerima kunjungan anggota DPRD Sumatera Selatan pada Rabu.
      
Menurut dia,  pada prinsipnya rumah sakit tipe C itu melayani semua pasien yang datang ke rumah sakit, baik menggunakan fasilitas BPJS maupun bukan. 

Namun, ia menyampaikan berulangkali klaim pengobatan kepada BPJS itu tidak terbayarkan sehingga rumah sakit mengalami kerugian.
        
Biaya pengobatan BPJS berdasarkan paket dan obat-obatan BPJS sering tidak ada, sedang pasien harus segera diobati.

Ia menyebutkan RS Pertamina punya standar untuk obat paten dan generik, dan obat-obatan ini sering tidak ada di BPJS dan harganya mahal.
 
Kepala Keuangan RS Pertamina Plaju, Fathur mengatakan, kerugian atas pelayanan kesehatan BPJS berdasarkan laporan pemeriksaan keuangan  tahun 2015 mencapai Rp427,7 juta dan tahun 2016 sekitar Rp577,4 juta.
        
Koordinator reses anggota DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati menyatakan bahwa permasalahan yang disampaikan RS Pertamina itu tidak jauh berbeda dengan permasalahan rumah sakit lainnya yang pernah mereka datangi.
        
Anggota DPRD Sumsel Syaiful Padli menilai tarif paket BPJS sudah tidak manusiawi.