Suriah minta Rusia cegah serangan Israel

id Israel, Suriah, pesawat

Suriah minta Rusia cegah serangan Israel

Pesawat tempur Israel F16C (Getty Images/telegraph.co.uk)

Damaskus (Antara/Xinhua-OANA) - Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Senin (20/3) mengatakan sekutunya, Rusia, dapat memainkan peran dalam mencegah serangan lain Israel terhadap negerinya.
        
Ketika berbicara kepada media Rusia pada Senin, Presiden Suriah itu mengatakan bahwa mempertahankan perbatasan Suriah adalah hak dan kewajiban militer Suriah. "Jika kami tidak melakukan itu, rakyat Suriah akan menyalahkan kami dan menganggap kami bertanggung-jawab."
   
"Saya kira Rusia dapat memainkan peran penting sehubungan dengan ini (mencegah serangan Israel terhadap Suriah) dan kebijakan Rusia sepenuhnya terletak pada hukum internasional serta Piagam PBB. Oleh karena itu, mereka dapat membahas masalah ini dengan Israel sejalan dengan standard ini dan mereka (Pemerintah Rusia) dapat memainkan peran dalam mencegah Israel menyerang Suriah lagi pada masa depan," kata Bashar.
        
Pernyataannya dikeluarkan cuma beberapa hari setelah Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia mengatakan serangan udara Israel ditujukan ke satu mobil di Provinsi Qunaitre di Suriah, dan menewaskan satu orang di dalamnya.
        
Observatorium itu tak sampai mengidentifikasi sasaran, tapi media Israel menyatakan ia adalah "seorang petinggi senior dalam sistem pertahanan udara Suriah".
        
Pihak Suriah tidak mengomentari peristiwa tersebut, yang terjadi cuma beberapa hari setelah militer Suriah pada Kamis lalu (16/3) mengumumkan militer Suriah telah menembak-jatuh satu pesawat tempur Israel. Pesawat itu adalah bagian dari empat jet tempur Israel yang melancarkan serangan terhadap posisi militer Suriah di pinggir timur Provinsi Homs di Suriah Tengah.
  
Pada saat itu, militer Suriah kembali menuduh Israel mendukung kelompok teror di Suriah, sementara Tel Aviv menyatakan Israel "membidik satu pengiriman senjata milik kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah".
        
Semua itu bukan satu-satunya serangan yang dilancarkan Israel.

Antara/Xinhua