Gubernur: Program Rastra Upaya Menanggulangi Kemiskinan

id gubernur dan veteran, m. ridho ficardo, gubernur lampung, peringatan hari pahlawan, tingkat provinsi lampung, tahun 2016

Gubernur: Program Rastra Upaya Menanggulangi Kemiskinan

Guburnur Lampung M Ridho Ficardho menyalami keluarga penerima beras bersubsidi dan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Desa Tulus Rejo Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur, Selasa (14/3). (Foto: Antaralampung/Muklasin)

...Mereka yang berpenghasilan rendah berhak mendapatkan program beras keluarga sejahtera, ujar Ridho...
Pekalongan, Lampung Timur (ANTARA Lampung) - Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo mengatakan program subsidi beras keluarga sejahtera (rastra) merupakan salah satu upaya menanggulangi kemiskinan.

"Mereka yang berpenghasilan rendah berhak mendapatkan program beras keluarga sejahtera, sebagai hak dasar yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan pokok serta meningkatkan akses masyarakat berpendapatan rendah dalam memenuhi salah satu hak dasarnya," ujar Ridho, di Pekalongan Kabupaten Lampung Timur, Selasa (14/3).

Ia mengatakan bahwa program tersebut juga sebagai wujud kepedulian Pemerintah Provinsi Lampung terhadap masyarakat pra sejahtera di Provinsi Lampung, dengan tujuan mengurangi beban pengeluaran para Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) dalam memenuhi kebutuhan pangannya.

Menurutnya, pada 2017, transformasi program rastra menjadi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mulai dilaksanakan di 44 kota terpilih dan untuk Provinsi Lampung kota yang terpilih adalah Bandarlampung.

"Namun ke depan program ini akan dilakukan secara bertahap di kabupaten lain sambil menunggu kesiapan jaringan internet di kabupaten penerima program rastra," kata Gubernur.

Ke depan Ridho juga berharap Lampung Timur sebagai salah satu penyumbang terbesar produksi padi di Provinsi Lampung dapat bersinergitas dengan jajaran Pemprov Lampung dalam menjalankan berbagai program prioritas pembangunan daerah.

Prioritas salah satunya program pemerintah pada 2017 yakni menargetkan produksi padi sebesar 4.401.1188 ton GKG serta program prioritas yang lainnya.

"Saat ini Festival Panen Padi mendapat peringkat 4 surplus tingkat nasional terhadap produksi padi dan Lampung Timur adalah penyumbang terbesar kedua di Lampung. Untuk itu kami berharap seluruh jajaran pemerintah kabupaten/kota dapat bersinergi dalam meningkatkan produksi pertanian dan menyukseskan program prioritas lainnya," tambahnya.

Wakil Bupati Lampung Timur Zaiful Buchori mengatakan dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan, Pemkab Lampung Timur melakukan berbagai program yang melibatkan masyarakat mulai tahap perencanaan, pengawasan, dan pelestarian hasil-hasil pembangunan dan berharap keikutsertaan masyarakat dapat mengangkat nilai pertumbuhan ekonomi dalam membangun daerah ini.

"Kami juga berterimakasih kepada Pemerintah Provinsi Lampung atas kepeduliannya terhadap pembangunan di Lampung Timur, dengan adanya program ini semoga bantuan ini dapat bermanfaat untuk masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di kabupaten ini," ujarnya.

Kepala Biro Perekonomian Lampung Lukmansyah bahwa peluncuran penyerahan perdana beras keluarga sejahtera merupakan tanda dimulainya program Rastra melalui subsidi pangan secara tunai dan non tunai di Provinsi Lampung tahun 2017.

Pagu penerima bantuan rastra di Provinsi Lampung tahun 2017 berjumlah 603.223 keluarga dan setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan merima Rastra sebanyak 15 (lima belas) Kilogram perbulan untuk alokasi 12 (dua belas) bulan dengan harga tebus Rastra (HTR) sebesar Rp1.600/kg di titik distribusi.

Sedangkan Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (KPM BPNT) dapat memanfaatkan bantuan sosial sebesar Rp110.000/bulan untuk membeli pangan selama 12 bulan di e-warong yang telah ditentukan sebagai tempat penarikan/pembelian bantuan sosial.

"Bantuan program subsidi beras ini semoga mengurangi beban kebutuhan pangan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah yang artinya dapat mengurangi kesenjangan dan memperkuat integrasi sosial sebagai basis kekuatan integrasi nasional," ujarnya.   (Ant)