Bunga langka ditemukan di hutan Kaur

id bunga langka, bunga raflesia

Bunga langka ditemukan di hutan Kaur

Bunga Rafflesia arnoldii (Antarabengkulu.com)

Bengkulu (Antara Lampung) - Bungan langka, yakni  bunga Rafflesia arnoldii mekar sempurna di kawasan hutan sekitar kebun warga Desa Manau, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.
         
"Masyarakat yang menemukan dua bunga langka itu mekar di sekitar hutan dekat kebun warga," kata Koordinator Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka, Noprianto, saat dihubungi dari Bengkulu, Jumat.
         
Ia mengatakan lokasi bunga mekar itu dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda dua dengan jarak delapan kilometer dari desa.
         
Kelompok peduli puspa langka sudah membuat jalur setapak untuk menjangkau lokasi bunga mekar tersebut.
         
"Kami sudah memantau habitat ini, dan sudah beberapa kali bunga mekar ditemukan," ujarnya pula.
         
Noprianto mengatakan, hutan tropis di wilayah Kecamatan Padang Guci, sekitar 200 kilometer dari Kota Bengkulu merupakan habitat dua jenis flora langka yaitu bunga Rafflesia bengkuluensis dan Rafflesia arnoldii.
         
Guna menuju lokasi bunga mekar, kata dia, pengunjung akan disuguhi hutan yang masih alami dengan medan yang cukup ekstrem.
         
"Setelah berkendara roda dua, masih perlu berjalan kaki melintasi sawah dan kebun petani," katanya lagi.
      
Bagi penggemar wisata alam bebas, menurut dia, lokasi habitat tersebut sangat tepat apalagi terdapat juga flora liar lainnya yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.
         
Wilayah hutan Kabupaten Kaur merupakan satu dari sejumlah habitat bunga Raflesia yang ditemukan di wilayah Provinsi Bengkulu. Selain Kabupaten Kaur, habitat Raflesia juga ditemukan di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Seluma, dan Lebong.
         
Menurut peneliti Raflesia dari Universitas Bengkulu Agus Susatya teridentifikasi empat jenis bunga Raflesia yang tumbuh di hutan Bengkulu, yakni Rafflesia arnoldii, Rafflesia bengkuluensis, Rafflesia gadutensis, dan Rafflesia hasselti.
         
"Perlu penelitian lebih lanjut karena masih ada kemungkinan jenis baru yang tumbuh di hutan Bengkulu," katanya pula.

ANTARA