Bupati Lampung Tengah-BPPT Sepakati Kerja Sama Pangan

id bupati mustafa muo dgn bppt

Bupati Lampung Tengah-BPPT Sepakati Kerja Sama Pangan

Bupati Lampung Tengah Mustafa menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan BPPT dan beberapa pihak swasta terkait program diversifikasi pangan khususnya yang berbahan dasar singkong, di Jakarta, Selasa (21/2) (foto: Humas Pemkab Lampung T

...Kami sebagai pelayan masyarakat, berusaha untuk menghadirkan solusi terkait masalah yang ada di lapangan, ujar Mustafa...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Bupati Lampung Tengah Mustafa menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan BPPT dan beberapa pihak swasta terkait program diversifikasi pangan khususnya yang berbahan dasar singkong, di Jakarta.

Siaran pers yang diterima di Bandarlampung, Selasa, dalam MoU tersebut, Pemkab Lampung Tengah berperan sebagai fasilitator penyediaan bahan baku dan pemberdayaan masyarakat, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI sebagai penyedia teknologi dan pendampingan produksi.

Selain itu, PT Indo Metro Surya Andola selaku produksi dan distribusi produk, dan PT Sumber Alfaria Trijaya dan PT Indomarco Prismatama sebagai pemasaran produk.

Mustafa mengatakan, penandatanganan ini merupakan bentuk keseriusan Pemkab Lampung Tengah untuk menyejahterakan masyarakatnya. Dengan diversifikasi pangan yang sukses dan diterapkan oleh BPPT RI, maka secara resmi singkong yang ada di Lampung Tengah akan memiliki nilai ekonomi lebih tinggi karena akan diolah menjadi Beras Sehatku, Beras Sigerku, dan Beras Tiwulku.

"Kami berharap petani singkong tidak lagi terpaku hanya menjual singkong ke pabrik dan mengikuti harga tapioka secara nasional. Jadi kalau harga tapioka turun dan pasokan singkong meluap, otomatis harga singkong anjlok, begitu pula sebaliknya. Dengan adanya diversifikasi singkong ini, maka petani singkong akan mendapatkan jaminan harga singkong yang stabil karena akan diolah BPPT untuk menjadi beras yang nilai ekonominya juga akan meningkat," ujar Mustafa.

Mustafa berharap, petani singkong tidak putus asa dan tetap menanam singkong sesuai dengan kemampuan bertaninya. Apalagi, kata Mustafa, sebagian besar penduduk di Lampung Tengah menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian.

Ia berharap apa yang dilakukan Pemkab Lampung Tengah ini menjadi terobosan dan jalan ke luar yang tepat untuk mengatasi anjloknya harga singkong dalam beberapa bulan terakhir.

"Kami sebagai pelayan masyarakat, berusaha untuk menghadirkan solusi terkait masalah yang ada di lapangan. Ini merupakan jawaban dan kerja keras yang luar biasa dari aparatur pemerintahan dan masyarakat Lampung Tengah secara luas yang mampu bertahan dengan kondisi harga singkong yang sempat tidak stabil," kata dia.

Bahkan Mustafa berharap ke depan Beras Sehatku, Beras Sigerku, dan Beras Tiwulku bisa go internasional dan bisa dinikmati oleh masyarakat dunia. Hal ini akan menjadi pencapaian yang luar biasa bagi masyarakat Lampung Tengah yang menjadi pelopor diversifikasi pangan khususnya yang berbahan dasar singkong.

"Setelah MoU ini, langkah konkretnya akan kita bahas lagi di bawah. Seperti apa nanti pola kemitraannya. Yang pasti, Pemkab Lamteng ke depan akan menjamin harga singkong dan membeli singkong petani karena memang kita ditugaskan sebagai fasilitator penyediaan bahan baku dan pemberdayaan masyarakat," ujar dia. (Ant)