BPJS Kesehatan Luncurkan Fitur Deteksi Dini Risiko Empat Penyakit

id bpjs kesehatan, mahmul ahyar se, kepala bpjs kesehatan cabang kotabumi, fitur skrining riwayat kesehatan

BPJS Kesehatan Luncurkan Fitur Deteksi Dini Risiko Empat Penyakit

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kotabumi Mahmul Ahyar SE, dan Kepala Dinas Kesehatan Lampung Utara Hj. Maya Metissa M.Kes, saat menunjukan aplikasi BPJS Kesehatan, Rabu (1/2) (Foto Antaralampung.com/Budi Syaputra)

...Semakin dini peserta mengetahui potensi risiko kesehatannya, semakin cepat upaya pengelolaan risiko dapat dilakukan, sehingga jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun," katanya...
Lampung Utara (ANTARA Lampung) - BPJS Kesehatan melalui aplikasinya BPJS Kesehatan Mobile meluncurkan fitur skrining riwayat kesehatan untuk mendeteksi dini faktor risiko empat penyakit tidak menular yaitu hipertensi, diabetes mellitus, ginjal kronik dan jantung koroner.

Fitur ini bisa di handphone (telepon genggam) berbasis android, melalui aplikasi ini peserta JKN-KIS dapat mendeteksi dini faktor risiko dari empat penyakit tidak menular tersebut.

Ini merupakan salah satu bentuk komitmen BPJS Kesehatan dalam mendukung kebijakan pemerintah terhadap implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) melalui pelayanan promotif dan preventif yang tertuang dalam Perppres No.19 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Peppres 12 Tahun 2013.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kotabumi, Lampung Utara Mahmul Ahyar SE, saat peluncuran "Mobile Screening" di BPJS setempat Rabu (1/2).

Peserta dapat mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan Mobile di Google Play Store, kemudian melakukan registrasi dengan mengisi data diri yang dibutuhkan.

Jka dari hasil skrining tersebut peserta terdeteksi memiliki potensi sedang atau tinggi, peserta disarankan melakukan konsultasi ke FKTP tempatnya terdaftar untuk melakukan tindaklanjut atas hasil skrining riwayat kesehatannya.

Ahyar juga mengakui terkadang ada peserta JKN-KIS yang cenderung diam dan tidak mau terinformasi penyakitnya, peserta tersebut menyesal setelah melakukan skrining dan mengetahui bahwa ia terdeteksi menderita penyakit kronis potensi tinggi.

Ada peserta enggan melakukan pemeriksaan lanjutan ke FKTP, itu adalah cara pandang yang salah. Ahyar mengimbau agar peserta tersebut dapat lebih peduli, jangan segan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan ke FKTP.

"Semakin dini peserta mengetahui potensi risiko kesehatannya, semakin cepat upaya pengelolaan risiko dapat dilakukan, sehingga jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun," katanya.

Efek jangka panjangnya adalah menurunnya pembiayaan keempat penyakit kronis tersebut, sehingga program JKN-KIS dapat terus berjalan memberikan manfaat kepada para peserta yang membutuhkan.

Ia menjelaskan, hingga Januari 2017, total jumlah kepersetaan JKN-KIS mencapai 172.620.269 jiwa atau 67,57 persen dari total penduduk Indonesia.

BPJS Kesehatan cabang Kotabumi telah melakukan skrining riwayat kesehatan kepada satu juta lebih peserta JKN-KIS di empat kabupaten, yaitu Lampung Utara, Lampung Barat, Way Kanan dan Pesisir Barat.

Penyakit hypertensi menempati posisi teratas dengan jumlah penderita sebanyak 2.969 peserta, kemudian penyakit diabetes melitus 2.121 peserta dan penyakit asma sebanyak 1.260 peserta.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Utara Hj. Maya Metissa M.Kes, mengatakan, Pemkab Lampung Utara sangat mendukung terobosan baru  BPJS Kesehatan berupa aplikasi Mobile Screening.

Hal ini sangat sesuai dengan visi misi Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara yang salah satunya mewujudkan layanan kesehatan gratis, prima dan berkualitas bagi masyarakat Lampung Utara.

Mobile Screening merupakan inovasi baru dari BPJS kesehatan di tahun 2017 yang sangat bermanfaat, peserta JKN-KIS diberikan kemudahan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatannya sejak dini untuk megetahui risiko penyakit dan keluhan-keluhan yang ada, tidak memerlukan waktu lama karena memutus antrian, hasilnya langsung diketahui dan dapat segera ditindaklanjuti. (Ant/BS)