Mesir tangkap empat tersangka kasus bom gereja

id Mesir, Gereja dibom di Mesir

Mesir tangkap empat tersangka kasus bom gereja

Keluarga membawa satu peti jenazah yang menjadi korban serangan bom atas Katedral Kristen Koptip di Kairo, Mesir, pada 11 Desember 2016. Serangan itu menyebabkan 25 orang tewas dan puluhan luka-luka/file. (Foto : EPA/MOHAMED HOSSAM )

Koptik Ortodoks yang dianut 10 persen dari 90 juta penduduk Mesir adalah komunitas kristen terbesar di Timur Tengah
Kairo (Antara/Reuters) - Kepolisian Mesir menangkap empat tersangka pengeboman gereja yang menewaskan puluhan umat kristen di Katedral Koptik, Kairo bulan lalu, kata Kementerian Dalam Negeri, Rabu.
        
Setidaknya 25 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak langsung tewas saat bom meledak di kapel dalam Katedral St. Markus.
        
Kementerian Kesehatan mengatakan korban jiwa mencapai 28 orang.
        
Presiden Abdel Fattah al-Sisi pasca insiden mengatakan, pelaku bom bunuh diri adalah seorang pria yang mengenakan rompi berisi bahan peledak.
        
Petugas masih mencari dua tersangka lainnya.  
   
Kementerian Dalam Negeri mengatakan petugas telah menangkap satu dari dua orang, bersama tiga pelaku lainnya yang tengah merencanakan serangan lain.
        
Satu pria masih dalam daftar pencarian orang, katanya tanpa memberi informasi waktu penangkapan.
        
Polisi juga menyita sejumlah peledak, pistol, dan amunisi saat penangkapan, tambah pihak kementerian.
        
IS sempat mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman. Pegaris keras itu mengancam akan lebih banyak menyerang umat kristiani di Mesir.
        
Namun pemerintah menghubungkan insiden itu dengan kelompok lainnya.
        
Kementerian pada Desember mengatakan, Mahmoud Shafik, tersangka pengeboman adalah simpatisan kelompok Persaudaraan Muslim.
        
Pihak itu menambahkan, satu orang yang ditahan juga pendukung kelompok tersebut, tetapi tidak menerangkan keterkaitannya dengan tersangka lain.
        
Meski demikian, kelompok Ikhwanul Muslimin justru mengecam serangan tersebut. Mereka menuduh pemerintahan Abdel Fattah al-Sisi gagal melindungi gereja.
        
Akan tetapi, Sisi menyangkal tuduhan tersebut.
        
Sisi menjabat pada 2013, menggantikan Mohamed Mursi - anggota Persaudaraan Muslim.
        
Presiden sempat mencabut izin kelompok tersebut, hingga ratusan anggotanya tewas dan ribuan lainnya dipenjara.
        
Pemberontakan salah satu kelompok Islam di Semenanjung Sinai, Mesir dikabarkan meningkat sejak saat itu. Bahkan mereka menyatakan setia ke pegaris keras IS pada 2014.
        
Koptik Ortodoks yang dianut 10 persen dari 90 juta penduduk Mesir adalah komunitas kristen terbesar di Timur Tengah. (Uu. KR-GNT)

Penerjemah : TENRI/M Dian A