Penelitian: Masyarakat Ingin Tinggalkan Media Sosial

id lab sosmed, jejaring sosial, media sosial, fb twiter, youtube

Penelitian: Masyarakat Ingin Tinggalkan Media Sosial

Kaspersky Lab (HO/ Kaspersky Lab)

...Jejaring sosial dapat memberikan manfaat, tetapi pada saat yang sama juga bisa membahayakan...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber di 12 negara menunjukkan sebagian besar masyarakat ingin meninggalkan media sosial karena dianggap membuang waktu.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan pada 4.831 responden itu, sebanyak 39 persen responden percaya bahwa mereka membuang-buang waktu di jejaring sosial dan hampir 78 persen menyatakan sudah mempertimbangkan untuk meninggalkan jejaring sosial.

"Jejaring sosial dapat memberikan manfaat, tetapi pada saat yang sama juga bisa membahayakan. Jika memang memberikan manfaat, maka hal itu tidak menjadi masalah," tutur Head of Social Media perusahaan keamanan siber Kaspersky Lab, Evgeny Chereshnev dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (5/12).

Seseorang tetap menggunakan jejaring sosial disebabkan rasa takut kehilangan memori digital dan kontak dengan teman-temannya.

Menjaga hubungan baik dengan teman-teman, ujar dia, dinilai merupakan sebuah tantangan yang sulit untuk ditemukan solusinya tanpa bantuan media sosial.

Untuk itu, meskipun ada kecenderungan untuk meninggalkan jejaring sosial, individu merasa ada keterpaksaan untuk tetap tinggal, yakni sebesar 62 persen merasa akan kehilangan kontak dengan teman-temannya jika meninggalkan jejaring sosial.

Sebesar 21 persen responden tidak merasa khawatir dengan teman-teman mereka, tetapi takut tidak dapat mengembalikan kenangan digital seperti foto.

Penelitian sebelumnya telah menyoroti kecenderungan kuat individu untuk menggunakan perangkat digital sebagai bagian eksternal dalam memori mereka.

Penelitian itu juga menunjukkan bahwa seseorang tidak mampu menahan diri untuk tidak melihat percakapan di media sosial dan tidak memperbarui status di ponsel mereka.

Adapun berdasarkan penelitian terbaru, hasilnya menunjukkan kini pengguna sebenarnya cukup kritis dan sadar terhadap diri mereka sendiri. (Ant)