Ronda Malam Galakkan Kebersamaan Dalam Keberagaman

id ronda malam, bupati lampung tengah

Ronda Malam Galakkan Kebersamaan Dalam Keberagaman

Bupati Lampung Tengah, Mustafa (berpeci) saat mengunjungi warganya yang melakukan ronda malam, selain untuk menciptakan keamanan di wilayahnya juga untuk menjaring aspirasi warga (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Sejumlah kepala daerah di Provinsi Lampung menggerakkan kembali ronda malam guna menjaga keamanan dan menggalakkan kebersamaan antarwarga beragam profesi sekaligus menjaring aspirasi.

Bupati Lampung Tengah, Mustafa misalnya, kerap memantau dan mengunjungi warganya yang melakukan ronda malam, selain untuk menciptakan keamanan di wilayahnya juga untuk menjaring aspirasi warga.

Menurut Mustafa, selain untuk memastikan ronda berjalan baik, melalui ronda itu ia juga bisa berbaur bersama warga dan berdiskusi. Langkah ini sangat efektif untuk mengetahui keadaan warga yang sesungguhnya, karena mendapatkan banyak masukan dan keluhan yang dialami warga.

Untuk mengetahui kondisi warga, kata dia, tidak bisa hanya menunggu di belakang meja. Tapi harus terjun langsung. Inilah yang dilakukan, setelah mengabsen jadwal ronda warga, biasanya ia menyempatkan diri untuk berdiskusi. Dia dapat banyak masukan dan keluhan dari warga.

Mustafa menjelaskan, dengan berdiskusi langsung dengan warga, otomatis warga diajak terlibat langsung untuk bersama-sama memikirkan serta membangun daerahnya.

Dengan cara ini diharapkan akan tertanam rasa memiliki, dan warga akhirnya termotivasi untuk membangun daerahnya masing-masing. Apa yang kurang, apa yang menjadi masalah, semua diskusikan bersama.

Dalam kunjungan ke posko ronda di sejumlah tempat, bupati juga mengajak pejabat lainnya seperti TNI atau Polri, selalu mengingatkan warga untuk meningkatkan kepedulian atas kondisi daerahnya masing-masing. Pembangunan wilayah tidak akan berjalan baik tanpa dorongan masyarakat.

Jika masyarakat punya semangat untuk maju, Insya Allah pembangunan lebih mudah diwujudkan. Karena itu pemerintah dan masyarakat harus bersinergi, sama-sama bergerak dan mempunyai keinginan kuat untuk maju.

Sementara terkait keamanan, Mustafa meminta masyarakat untuk tetap kompak menjaga kondusivitas di lingkungannya masing-masing. Warga diharapkan tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang memecahbelah persatuan.

Bupati Mustafa juga menjelaskan banyaknya aksi kriminalitas di kabupaten tersebut membuat dirinya selaku kepala daerah mengajak warga untuk aktif ronda.

Sebelum ada ronda, di Lampung Tengah, lanjut dia, sering terjadi konflik antarwarga dan aksi kriminalitas. Dengan kegiatan ronda ini mampu menjaga kerukunan antarwarga dan menutup ruang gerak pelaku kriminal. Tindak kriminalitas pun menurun.

Dulu sebelum ada kegiatan ronda, kata Mustafa, banyak warga yang tidak berani ke luar rumah karena takut menjadi korban kejahatan. Sejak ronda diaktifkan, menurutnya kejahatan di Lampung Tengah berkurang hingga 70 persen.

Setelah ada ronda, kampung ada kehidupan dan ada musyawarah malam hari. Warga pun tidak perlu lagi takut ke luar rumah. Pelaku kriminal pun harus berpikir dua kali jika berbuat kejahatan kalau melihat aktivitas ronda.

Bupati ini pun menyadari bahwa keamanan merupakan tanggung jawab bersama. Kalau hanya mengandalkan kepolisian, tidak mungkin. Apalagi jumlah personel kepolisian tidak sebanding dengan luasnya Lamteng yang harus dijaga. Makanya peran aktif masyarakat ronda sangat diharapkan. Tidak membedakan pejabat atau orang kaya. Semua sama-sama ikut menjaga keamanan.

Tidak hanya itu. Menurut Mustafa, kegiatan ronda menjadikan pikiran negatif bisa jadi positif. Tadinya niat mencuri, karena ada yang ronda tidak jadi. Gotong-royong pun mulai semarak. Sudah jarang terdengar konflik karena semua permasalahan bisa diselesaikan dengan musyawarah. Ada kas kampung melalui ronda dengan sistem jimpitan. Bahkan kabupaten/kota lain pun sudah mulai mengikuti.

Terkait alasannya sering turun langsung ronda, Mustafa menyatakan bahwa dirinya sebagai kepala daerah tidak mau hanya duduk diam di belakang meja tanpa tahu persoalan masyarakat di bawah.

Sejumlah kepala kampung di Kabupaten Lampung Tengah pun mengakui kegiatan ronda yang menjadi program pilihan bupati setempat, Mustafa dapat menurunkan tingkat kriminalitas.

Kepala Kampung Poncowati, Lampung Tengah, Gunawan mengatakan kesadaran warga mengikuti ronda sudah tinggi. Malam hari In sya Allah tidak ada celah bagi pelaku kriminalitas untuk melakukan aksinya. Sekarang tantangan justeru di siang hari pada kisaran pukul 10.00 sampai 15.00 WIB. Untuk menyiasatinya mengaktifkan Linmas untuk melakukan patroli.

Ia menjelaskan, sejak digulirkan ronda, terbukti berhasil menekan kejahatan di kabupaten berjuluk "Bumi Jejamo Wawai"ini dan keamanan di wilayahnya semakin baik sejak ronda diaktif secara menyeluruh.

Meski tak menyebutkan jumlah persentase penurunan tingkat kriminalitas, Gunawan mengakui bahwa ronda sangat efektif untuk meningkatkan keamanan. Menurutnya ronda juga mampu meningkatkan kebersamaan dan sikap solid di kalangan warga.

Kepala kampung itu mengharapkan, tinggal meningkatkan kerja sama dengan kepolisian. Sesekali kepolisian seharusnya melakukan patroli atau mendampingi warga melakukan ronda.

Kepala Kampung Gayabaru Sidiq Purnomo mengatakan, kriminalitas seperti pencurian kendaraan bermotor, begal dan pencurian berkurang sejak program ronda diaktifkan.

Ia juga mengakui sangat terbantu dari pemkab yang menggulirkan dana Rp5 juta untuk pembangunan pos ronda setiap kampung.

Bupati Waykanan, Provinsi Lampung Raden Adipati Surya pun kerap melakukan kunjungan ke sejumlah pos ronda di beberapa kampung di Kecamatan Baradatu, untuk melihat dan berdialog dengan warga yang sedang bertugas ronda malam.

Ia ingin memastikan sistem ronda malam di wilayahnya berjalan dengan baik untuk menjaga keamanan di kampung-kampung sekaligus untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan lainnya.

Dalam kunjungannya ia pun sering didampingi pejabat kepolisian dan TNI, ingin memastikan apakah ronda malam berjalan. Ternyata pastisipasi warga cukup baik dalam menjaga keamanan di wilayah tempat tinggalnya.

Ia pun mengapresiasi warganya yang secara rutin secara bergantian melakukan ronda malam di beberapa pos ronda yang didatangi.

Sementara sebagian warga di Kota Bandarlampung pun kembali menggiatkan ronda atau siskamling.

Rendi warga Kedamaian, Koa Bandarlampung menjelaskan, tadinya siskamling mulai redup, tapi setelah ada instruksi dari pemkot kami kembali menggelar kegiatan ini.

Dia mengatakan, seharusnya kegiatan seperti ini tidak perlu redup karena ini baik untuk menciptakan rasa aman, sekaligus membantu kerja pihak kepolisian.

Camat dan lurah pun harusnya ikut mengawasi dengan langsung turun ke masyarakat memantau kegiatan ini, katanya.

Kegiatan siskamling ini juga berlangsung di Kecamatan Way Kandis. Warga pun berkumpul di gardu atau pos jaga yang didirikan secara swadaya.

Mustakim warga setempat mengatakan kegiatan siskamling tidak pernah redup, sebab menjaga keamanan merupakan tanggung jawab bersama.

Sekretaris Daerah Kota Bandarlampung, Badri Tamam mengatakan sudah enginstruksikan ke satuan kerja hingga RT untuk lebih siaga dan melakukan pemantauan langsung.

Dia mengatakan, camat dan lurah harus turun langsung ke wilayahnya melakukan pantauan di rumah kontrakan dan tempat kos.

Tempat kos itu yang harus sering dipantau, lanjut dia, sebab penghuninya sering kali berganti tanpa ada laporan. Seluruh elemen masyarakat harus ikut siaga bila perlu 24 jam. Jika ada penduduk baru, segera laporkan, tidak perlu harus nunggu 2X24 jam.

Ia melanjutkan setiap wilayah pun harus kembali mengaktifkan siskamling. Badri menegaskan bahwa upaya tegas harus dilakukan untuk menjamin keamanan di Kota Bandarlampung.

Kini, tinggal kesadaran warga untuk meningkatkan keamanan di wilayahnya. Sebab, tanggungjawab keamanan pertama ada di tangan warga. Saat ronda, siapa pun mereka yang menjadi warga, tak peduli posisi dan jabatannya, akan tetap bersama berbaur menjadikan keberagaman sebagai kebersamaan. (Ant)