Produksi teri Pulau Pasaran anjlok

id ikan teri, Pulau Pasaran

Produksi teri Pulau Pasaran anjlok

Akibat cauca buruk, perahu bagan untuk menangkap ikan teri dilabuhkan di perairan Pulau Pasaran Bandarlampung. (ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)

harga ikan teri nasi kini mencapai Rp90.000/kg, padahal sebelumnya hanya Rp65.000/kg.
Bandarlampung (Antara Lampung)- Produksi teri asin di Pulau Pasaran Bandarlampung 
anjlo
k sejak pekan lalu hingga sekarang, dan sebagian besar usaha pembuatan ikan asin di pulau itu berhenti sementara karena terbatasanya pasokan ikan teri segar.
        
"Faktor cuaca mengakibatkan hasil tangkapan nelayan anjlok. Arus laut di perairan Lampung cukup kencang. Akibatnya, sangat sedikit hasil tangkapan nelayan sehingga banyak perajin tutup usaha sementara karena tidak ada bahan baku untuk diolah menjadi ikan teri asin," kata salah seorang perajin ikan, Sarnoto, di Pulau Pasaran Bandarlampung, Senin.
      
Ia menyebutkan dirinya sehari hanya mampu menghasilkan ikan teri sebanyak 50 kg karena ketiadaan bahan baku, yakni teri segar hasil tangkapan nelayan setempat.
     
Dalam kondisi normal, ia dalam sehari mampu memproduksi ikan teri asin berkisar 1-2 ton, yang dikirimkan ke Jabotabek dan daerah lainnya di Sumatera.
 Sedang
   Pulau      Pasaran dalam sehari mampu memproduksi ikan teri berkisar 20-30 ton saat kondisi cuaca baik.
     
Sarnoto menyebutkan harga ikan teri nasi kini mencapai Rp90.000/kg, padahal sebelumnya hanya Rp65.000/kg. Harga ikan teri lainnya, seperti teri jengki juga naik dari Rp45.000/kg menjadi Rp60.000/kg.

     
Menurut dia, para nelayan di Pulau Pasaran banyak yang memilih tidak melaut untuk sementara waktu, karena biaya operasi tidak sebanding dengan risiko dan hasil yang didapatkan.  
     
"Kalau cuaca sudah membaik, nelayan akan melaut lagi, dan usaha produksi ikan teri asin di pulau ini juga bakal pulih lagi. Namun sampai kapan, kami tak tahu karena tergantung alam," katanya.
     

Sejumlah perajin ikan asin lainnya juga menyebutkan mereka berhenti sementara memproduksi ikan teri asin karena ketiadaan bahan baku.
   
Pulau Pasaran merupakan sentra produksi ikan teri utama di kota Bandarlampung. Dalam sehari bisa diproduksi sedikitnya 30 ton ikan teri berkualitas. Selain untuk memenuhi kebutuhkan ikan di Bandarlampung, ikan teri dari Pulau Pasaran juga dikirimkan ke Jawa, terutama ke Jabotabek dan Bandung, atau diekspor.
    
Pulau Pasaran merupakan pulau di pesisir Bandarlampung, dan kini bisa dijangkau menggunakan jembatan sepanjang 500 meter yang dibangun pemerintah. Pulau itu hanya bisa dijangkau dari kawasan Telukbetung menggunakan motor; berjalan kaki sekitar 2 km, atau menggunakan perahu.
    
Pulau Pasaran mempunyai keunikan tersendiri karena letaknya yang sangat dekat dengan daratan, tepatnya di Kecamatan Teluk Betung Barat (TBB) Kota Bandarlampung. Luas pulau ini sekitar delapan hektare dengan jumlah penghuninya tahun lalu sekitar 240 kepala keluarga (KK). Hampir semua penduduk Pulau Pasaran berprofesi sebagai pengolah ikan kering.
    
Kualitas ikan kering dari Pulau Pasaran tidak kalah dengan produk ikan teri dari daerah lain, seperti teri medan, yaitu dengan spesifikasi perut utuh dan kepala tidak patah.