WCS-IP Dukung Pengembangan Destinasi Wisata TNWK

id taman nasional way kambas, lampung timur, wisata

WCS-IP Dukung Pengembangan Destinasi Wisata TNWK

Menpora Imam Nahrowi saat membuka Festival Way Kambas 2016 di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Jumat (11/11). (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

...Kami sangat mendukung dan gembira atas upaya tersebut, kata Noviar...
Lampung Timur (ANTARA Lampung) - Wildlife Conservation Society-Indonesia Program (WCS-IP) mendukung upaya Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur mengembangkan Taman Nasional Way Kambas di Kabupaten Lampung Timur sebagai objek wisata dan destinasi wisata unggulan dunia.

"Kami sangat mendukung dan gembira atas upaya tersebut," kata Country Director WCS-IP, Noviar Andayani saat dihubungi dari Lampung Timur, Kamis (17/11).

Pemprov Lampung bersama Pemkab Lampung Timur dan pihak Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) sedang berupaya menjadikan Way Kambas sebagai objek wisata yang mendunia, sehingga saat ini berbagai upaya tengah dilakukan pemerintah setempat.

Noviar mengatakan, dengan pengembangan Way Kambas menjadi objek wisata malah bisa meningkatkan dukungan publik terhadap upaya pelestarian keanekaragaman hayati dan satwa langka di TNWK.

Menurutnya, selama ini TNWK merupakan kawasan konservasi yang di dalamnya terdapat berbagai satwa langka dan terancam punah di dunia, seperti gajah, harimau, dan badak sumatera.

Namun dia juga mengingatkan agar pengelolaan TNWK sebagai objek wisata tetap harus memperhatikan aspek konservasi dan perlindungan serta keselamatan satwa-satwa langka tersebut, termasuk tetumbuhan (flora) dan plasma nurfah di dalamnya.

Wildlife Conservation Society (WCS) adalah lembaga penelitian internasional. Yayasan ini memulai kegiatannya dengan tujuan yaitu pendidikan masyarakat, penelitian zoology dan perlindungan satwa liar.

WCS telah bekerja di 53 negara yang tersebar di Afrika, Asia, Amerika latin dan Amerika utara untuk melindungi hutan rimba yang merupakan rumah bagi jutaan spesies mulai dari kupu-kupu hingga harimau dan gajah.

WCS telah bekerja di Indonesia sejak tahun 1965 dan membuka kantor pada tahun 1991 dengan nama WCS Indonesia Program, dengan lebih dari 100 peneliti dan staf lapangan yang bekerja di seluruh Indonesia.

WCS memiliki staf lapangan terbesar dari seluruh organisasi internasional yang bekerja di Indonesia.

Misi WCS melindungi satwa dan alam liar melalui ilmu pengetahuan, aksi konservasi, pendidikan dan inspirasi kepada masyarakat untuk menghargai alam.

WCS memiliki visi agar satwa liar hidup pada tanah dan laut yang lestari, serta hidup berdampingan dengan masyarakat yang mendapatkan manfaat dari keanekaragaman hayati.(Ant)