Lampung Timur (ANTARA Lampung) - Cuaca tidak menentu dalam sebulan terakhir di perairan Kabupaten Lampung timur berdampak pada menurunnya hasil tangkapan nelayan setempat.
"Cuaca ekstrem sudah berlangsung dalam sebulan ini, arah angin tidak menentu kadang bertiup dari Barat, kadang dari Timur berubah lagi dari Selatan dan sebaliknya, sehingga sulit untuk melaut," kata Jhon (50) nelayan di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur, Kamis.
Ia menyatakan, akibat cuaca tidak menentu itu, mempengaruhi hasil tangkapan para nelayan di daerahnya.
"Sekarang masih musim Timur banyak nelayan menangkap udang jerbung, biasanya nelayan jaring udang dengan sistem babangan tiga hari bisa mendapat 60 kilogram udang tapi akibat cuaca ekstrem ini hanya bisa dapat 30 kilogram saja," katanya.
Sementara nelayan yang harian biasanya mendapat 10 kilogram udang akibat cuaca ekstrem ini hanya mampu mendapatkan tiga sampai lima kilogram.
"Akibat cuaca ekstrem ini tidak hanya mempengaruhi hasil tangkapan nelayan jaring udang saja tapi juga nelayan lainya seperti nelayan penangkap ikan dan rajungan," kata dia.
Hermanto, pengepul rajungan di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai membenarkan berkuranganya hasil tangkapan nelayan di daerahnya.
Ia mengatakan, hanya sedikit mendapat pasokan rajungan dari para nelayan binaanya.
"Lagi sepi, nelayan saya hanya dapat tiga sampai lima kilogram, cuaca lagi tidak menentu, penyebapnya mau pergantian musim ini" katanya.
Di Kabupaten Lampung Timur terdapat ribuan nelayan dengan berbagai alat tangkapnya.
Alat tangkap yang digunakan seperti bagan tancap, jaring rajungan, jaring rampus, jaring payang.
Kemudian tramel net atau jaring udang, jaring dogol, sondong dan sejumlah alat tangkap lainya.(Ant)
Cuaca tak menentu berdampak pada tangkapan nelayan
Nelayan pencari kepiting rajungan sedang merapihkan jaringnya (Foto ANTARA Lampung/Muklasn/dok)
...Cuaca ekstrem sudah berlangsung dalam sebulan ini, arah angin tidak menentu...
