Dua Asep raih emas terakhir angkat berat

id logo pon jabar, dua asep raih emas, lifter jawa barat

 Dua Asep raih emas terakhir angkat berat

Logo PON Jabar 2016 (Antara Foto/humas PON/Bagus Andi/2016)

...Anak-anak muda sekarang kuat-kuat. Saya cukup bangga, ini persaingan sehat...
Soreang, Kabupaten Bandung  (ANTARA Lampung) - Dua lifter Jawa Barat Asep Setiawan kelas 120 kilogram dan Asep Nurdin kelas 120+ kilogram menyumbangkan medali emas terakhir dari cabang angkat berat Pekan Olahraga Nasional XIX/2016.

Pada pertandingan di Gelora Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu, Asep Setiawan meraih medali emas setelah total angkatannya terberat yakni 932,5 kilogram, dari jenis squat 370 kilogram, bench press 252,5 kilogram, dan dead lift 310 kilogram.

Asep Setiawan juga memecahkan rekor PON jenis bench press dari 242,5 kilogram menjadi 252,5 kilogram, dan jenis total dari 878 kilogram atas nama Ardani (kalimantan Timur) menjadi 932,5 kilogram.

Lifter ini pun memecahkan rekor nasional pada jenis bench press dari 242,5 kilogram menjadi 252,5 kilogram atas namanya sendiri dan total angkatan dari 878 kilogram atas nama Ardani (Kaltim) menjadi 932,5 kilogram.

Pada kelas ini, peraih medali perak yakni lifter Sumatera Utara Goncalwes Sirait dari Sumatera Utara dengan total angkatan 885 kilogram dan peraih perunggu Ardani dari Kalimantan Timur total angkatannya 877,5 kilogram.

Goncalwes juga memecahkan rekor PON jenis squat dari 370 kilogram atas nama Asep Setiawan menjadi 372,5 kilogram dan rekor nasional jenis squat dari 370 kilogram atas nama Asep Setiawan menjadi 372,5 kilogram.

Lifter Asep Nurdin yang turun pada kelas 120+ kilogram meraih total angkatan 1005 kilogram dari total angkatan squat 415 kilogram, bench press 270 kilogram dan dead lift 320 kilogram.

Asep Nurdin juga memecahkan tiga rekor PON dan tiga rekor nasional. Pada rekor PON ia memecahkan rekor squat dari 410 kilogram atas nama Dodi Yanto (Kaltim) menjadi 415 kilogram, jenis dead lift dari 320 kilogram menjadi 330 kilogram, serta total angkatan dari 912,5 kilogram menjadi 1.005 kilogram.

Ia juga memecahkan rekor nasional jenis bench press dari 242,5 kilogram menjadi 252,5 kilogram atas namanya sendiri, dan rekor nasional dari 878 kilogram atas nama Ardani menjadi 932,5 kilogram.

Peraih perak kelas 120+ kilogram putra yakni lifter Jawa Timur Rizki Aprinando (Jatim) total angkatannya 955 kilogram dan perunggu pun milik lifter Jawa Timur Bagus Prasetyo dengan total angkatan 907,5 kilogram.

Asep Setiawan mengatakan sudah lima kali ikut PON dan rencananya ini PON terakhir. "Sudah capek, ingin istirahat. Kalau diajak ingin jadi pelatih," kata dia.

Asep Setiawan juga mengakui persaingan di kelasnya cukup ketat dengan munculnya lifter-lifter muda. "Anak-anak muda sekarang kuat-kuat. Saya cukup bangga, ini persaingan sehat," kata dia.

Sementara Asep Nurdin mengatakan medali emas itu cukup berarti karena kali pertama ikut PON. "Mungkin sebelumnya tidak diperhitungkan, tetapi saya terus berlatih dan bimbingan pelatih sehingga bisa berhasil," katanya.

Ia mempersembahkan medali emas tersebut untuk ibunya. "Ini saya persembahkan untuk ibu. "Beliau mengurus saya sejak melahirkan hingga sebesar ini," kata dia, sambil tertawa.(Ant)