Menteri Susi Hadiri Acara HSNI di Lampung

id menteri susi, hksn, susi puji astuti

Menteri Susi Hadiri Acara HSNI di Lampung

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

...Kita harus jaga Perpres ini, siapa pun nanti menteri dan presidennya, Perpres ini harus nelayan jaga, kata Susi...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menghadiri puncak Peringatan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) XLIII di TPI Lempasing, Bandarlampung, Sabtu.

Menteri Susi dalam kesempatan itu menyatakan bahwa era "illegal fishing" telah usai karena Presiden RI Joko Widodo telah mengeluarkan Perpres Perikanan Tangkap masuk dalam daftar negatif investasi dan telah menguatnya Undang-Undang Perlindungan Nelayan.

"Kita harus jaga Perpres ini, siapa pun nanti menteri dan presidennya, Perpres ini harus nelayan jaga. Jangan biarkan orang asing ikut menangkap ikan. Biarkan nelayan Indonesia yang menangkap dan orang asing yang membelinya. Kita tidak butuh bantuan orang asing untuk menangkap ikan," kata Susi.

Susi juga mengingatkan HNSI harus independen dan profesional memajukan kesejahtetaan masyarakat nelayan.

HNSI juga diminta membuat satuan tugas untuk menjaga metode tangkap ikan yang dilarang undang-undang agar kelestarian laut dan populasi ikan terjaga dengan baik.

Gubernur M. Ridho Ficardo meminta nelayan menjaga kelestarian laut. Pantai dan laut Lampung cukup panjang dengan hasil laut melimpah dan bentangan pantai yang indah sehingga harus mensyukuri kelebihan ini dengan cara menjaganya.

"Kita jaga keberlangsungan laut untuk anak cucu kita. Putas, bom, bius, dan lainnya sangat merusak keberlangsungan laut dan dilarang undang-undang," katanya.

Lampung, lanjut dia, memiliki tiga bukaan pantai yang sangat kaya hasil lautnya dan sangat indah pantainya. Pemerintah terus bergiat mengoptimalkan hasil laut dan keindahan alam Lampung.

Dalam pengoptimalan hasil laut, Ridho mengatakan bahwa Pemprov Lampung telah bekerja sama untuk memasarkan hasil tangkap. Salah satunya memaksimalkan ikan kerapu untuk diekspor ke Hongkong.

"Pemprov Lampung telah melakukan kerja sama dengan Universitas Dipenogoro untuk rencana strategis, yakni grand desain perikanan dan kelautan di daerah ini," ujarnya.

Ridho menjelaskan bahwa kerja sama tersebut menyangkut pula mengenai ekowisata dan pemetaan adanya "fishing ground" agar bisa diketahui potensi penangkapan daerah ikan yang optimal di Lampung serta "treat. ment-treatment" untuk menjaga keberlangsungan laut Lampung(Ant)