Bupati Waykanan Beri Hukuman Jemur Ratusan Kepala Kampung

id jemur kepala kampung, raden adipati surya, bupati waykanan

Bupati Waykanan Beri Hukuman Jemur Ratusan Kepala Kampung

Bupati Waykanan Raden Adipati Surya memberikan pengarahan kepada para kepala kampung yang menjalani sanksi dijemur di Lapangan Pemkab Waykanan, Selasa (3/5). (Foto Antaralampung.com/Emir FS)

...Saya merasa malu, karena saya ditanya Dan Lanudad Gatot Subroto, kenapa kepala kampung yang hadir hanya sedikit dibandingkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, padahal ini rapat penting," kata Bupati...
Waykanan, Lampung (ANTARA Lampung) - Bupati Waykanan Raden Adipati Surya memberikan sanksi kepada ratusan kepala kampung dengan cara dijemur di lapangan karena melanggar disiplin tidak menghadiri rapat koordinasi kamtibmas dan korupsi yang diselenggarakan Senin (2/5).

"Saya merasa malu, karena saya ditanya Dan Lanudad Gatot Subroto, kenapa kepala kampung yang hadir hanya sedikit dibandingkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, padahal ini rapat penting," kata Bupati di hadapan ratusan kepala kampung yang berbaris di Lapangan Pemkab Waykanan, Selasa.

Saat dijemur para kepala kampung itu diberikan pengarahan oleh Bupati agar sebagai aparat kampung lebih disiplin dan bertanggungjawab terhadap tugasnya dan memberikan contoh yang baik kepada warganya.

Raden Adipati mengatakan, kepala kampung merupakan perpanjangan pemerintah yang berada paling depan yang langsung berhadapan dengan rakyat. Bila disiplin dan tanggungjawab sudah tidak dihiraukan, bagaimana mungkin bisa membangun Kabupaten Waykanan ke depan lebih baik dan mampu berdaya saing.

Bupati juga menyatakan bila ada kepala kampung yang tidak siap menjalankan tugas dan fungsinya, dipersilakan mengajukan pengunduran diri.

Ia menegaskan dirinya bersama Wakil Bupati (Edward Antony, red) ingin bekerja serius untuk memajukan Kabupaten Waykanan dan masyarakat agar lebih baik lagi, karena itu kepala kampung juga dituntut untuk disiplin dan bertanggungjawab.

Selain, kepala kampung, Raden Adipati juga mengaku sebelumnya mengumpulkan semua pegawai dan pejabat eselon II, III, dan IV yang tidak hadir ataupun terlambat saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2016.

"Mereka saya kumpulkan di ruangan kerja saya untuk mendapatkan pengarahaan, agar kejadian ini tidak terulang lagi di kemudian hari," katanya.

Bupati mengingatkan kepada seluruh kepala kampung agar tidak ada lagi yang tidak masuk atau mangkir saat ada rapat-rapat penting.

"Sudah jelas garis koordinasinya, kepala kampung langsung ke camat, baru ke bupati. Tegur saja kepala kampung yang tidak benar, bila masih bandel langsung lapor ke saya," tegasnya.

Mantan Ketua DPRD Waykanan ini menjelaskan, dirinya bersama wakil bupati ingin membangun Kabupaten Waykanan, karena itu kepala kampung harus dapat menjaga dan mengurus warganya dengan baik dan benar.

Raden Adipati mengingatkan kepala kampung bahwa pesta demokrasi telah usai, saat ini waktunya bersama-sama membangun Kabupaten Waykanan agar lebih baik dan mampu berdaya saing.

Bupati juga mengingatkan kepala kampung dan pejabatnya agar mempunyai rasa malu agar bisa mengubah cara kerjanya.

"Nampaknya rasa malu ini perlu dibudayakan agar berubah. Bila sudah dibikin malu tidak berubah, tidak tahu lagi bagaimana cara mengubahnya," ujarnya.

"Di sini tidak ada saudara, adik, paman dan lainnya, bila salah tetap salah. Jangan sampai sudah salah tapi malah dibela, ini yang namanya tidak benar. Sekalipun dia adik kandung saya, paman saya, bila salah tetap salah," tegasnya lagi.

Bupati Waykanan ini merencanakan ke depan bupati atau wakil bupati dan jajarannya bisa melangsungkan rapat  di kecamatan agar dapat langsung berdialog dengan masyarakat dan mengetahui permasalahan yang dihadapi masyarakat.(Ant)