Anggota DPD: Jaga Kelestarian Bakau Pulau Pahawang

id anggota dpd asal lampung, andi surya, pulau pahawang, hutan bakau

Anggota DPD: Jaga Kelestarian Bakau Pulau Pahawang

Wisatawan mendarat di Pulau Pahawang Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. (FOTO: ANTARA Lampung/Budisantoso Budiman)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Lampung Andi Surya mengharapkan warga Pulau Pahawang di Kabupaten Pesawaran dapat menjaga dan memelihara serta melestarikan bakau di pulau yang menjadi salah satu destinasi wisata bahari unggulan Provinsi Lampung ini.

Menurut Andi, dalam pernyataan di Bandarlampung, Selasa, mangrove atau bakau di Pulau Pahawang telah memberi manfaat bagi masyarakat sekitar, dan fungsi mangrove itu secara fisik dan lingkungan sangatlah besar.

Dia mendukung perlu adanya aturan yang jelas dan tegas untuk menjaga kelestarian bakau dan lingkungan di Pulau Pahawang ini agar tetap terjaga dan terjamin kelestariannya.

Andi menuturkan pada Minggu (3/4) lalu, memanfaatkan masa resesnya dengan berkunjung ke Pulau Pawahang serta berdialog dengan warga di sana.

Dalam dialog itu, sejumlah persoalan diungkapkan aparat desa maupun warga Pulau Pawahang.

Menanggapi aspirasi dari masyarakat Pulau Pawahang itu, Andi Surya menyatakan sangat mengapresiasi dengan apa yang sudah disampaikan oleh rakyat setempat.

Menurut Andi, wisata merupakan primadona kekuatan Pahawang, sehingga semua pihak harus bersama-sama dapat menjaga lingkungan darat maupun laut di Pulau Pahawang.

"Perlu dicarikan jalan atau terobosan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat di Pahawang," ujar dia lagi.

Andi mengungkapkan bahwa masyarakat Pahawang telah menyampaikan berbagai permasalahan, antara lain tentang kelestarian mangrove, lahan tidur, transportasi perahu dari dan ke Pulau Pahawang, potensi penularan penyakit malaria, permasalahan pendidikan dan hal lainnya.

Kepala Desa setempat Ahmad Salim (36) menyatakan, Pulau Pahawang dikenal sebagai tujuan wisata, namun memiliki keterbatasan informasi sebagai daerah pesisir yang paling pojok di Lampung dengan berbagai permasalahan dialami warga di sini.

Menurut Andi Surya, Pahawang merupakan objek wisata yang sudah dikenal sebagai modal yang sangat kuat untuk memberikan dampak yang tinggi bagi masyarakat daerah ini.

"Pengembangan wisata ini akan memberikan kehidupan ekonomi yang lebih baik. Perlu adanya kesiapan sumberdaya manusia untuk ke depannya," ujar Andi pula.

Dalam pertemuan dengan warga Pawahang itu, beberapa warga dan tokoh masyarakat setempat menyampaikan persoalan dan aspirasi kepada anggota DPD itu.

Sabturi, salah satu tokoh masyarakat Pahawang menyampaikan harapan agar terdapat pendapatan untuk desa dari pengelolaan wisatanya, meskipun pengelolanya adalah perorangan.

Dia juga menanyakan peraturan seputar kelayakan fasilitas perahu untuk transportasi ke Pahawang, mengingat fasilitas transportasi laut yang masih sangat terbatas, sehingga ada perahu yang bisa memuat sampai 30, 35 maupun 40-an orang penumpang sekali angkut.

Menurutnya, selain kondisi itu membuat pengemudi perahu menjadi tidak nyaman, sehingga harus ada pembatasan jumlah penumpangnya karena menimbulkan kekhawatiran.

"Tamu sih senang saja, tetapi pengemudi peahu akan menanggung risikonya kalau terjadi apa-apa," ujar dia lagi.

Sulaiman, warga Dusun Penggetahan mengharapkan adanya pengasapan atau fogging focus secara rutin dilakukan karena nyamuk di pulau ini sangat banyak yang dapat menularkan penyalit malaria maupun demam berdarah dengue dan penyakit yang disebarkan oleh gigitan nyamuk lainnya.

Ia juga merasa sedih atas penebangan mangrove di sekitar mereka yang justru membuat nyamuk terasa makin banyak. Semakin mangrove ditebang, populasi nyamuk cenderung bertambah banyak, kata Sulaiman pula.

Kepala sekolah SD Pulau Pahawang Yulianti mengharapkan adanya beasiswa untuk warga setempat.

"Tahun ini ada 22 siswa SMA yang ikut Ujian Nasional di Punduh Pedada.

Yulianti juga mengaku merasa prihatin atas penebangan mangrove di Pulau Pahawang. Apalagi mangrove yang ditebang bukan hanya yang besar tetapi yang kecil juga ikut ditebangi. Padahal mangrove tersebut juga ditanam oleh para pelajar SD untuk pembelajaran dan kelestarian ekosistem.

Warga di Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran terus mengelola wisata bahari di pulau seluas sekitar 1.084 hektare yang mempunyai enam dusun, yakni Suakbuah, Penggetahan, Jeralangan, Kelompok, Pahawang dan Cukuhnyai dengan penghuni sebanyak 1. 533 jiwa.

Di sekitar Pulau Pahawang terdapat banyak pulau, seperti Pulau Pahawang Kecil, Pulau Gosong, Pulau Kelagian, serta Pulau Pahawang Besar.

Pulau Pahawang menjadi salah satu destinasi wisata bahari unggulan dan andalan di Lampung yang banyak didatangi wisatawan untuk berenang, snorkeling, memancing, menyelam maupun melakukan aktivitas wisata lainnya di pulau ini(Ant)