Kinerja Perbankan Lampung Meningkat

id bi, bank indonesia,

Kinerja Perbankan Lampung Meningkat

Logo Bank Indonesia (BI). (Dokumentasi BI)

Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Kinerja perbankan di Provinsi Lampung mengalami perkembangan yang meningkat sebagaimana tercermin dari kinerja intermediasi perbankan pada triwulan IV 2015.

"Kinerja perbankan itu meningkat dari 134,4 persen triwukan III 2015 menjadi 141 persen di triwulan IV 2015," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung M Emil Akbar, di Bandarlampung, Jumat.

Ia menyebutkan, penyaluran kredit juga mengalami peningkatan dengan pertumbuhan tercatat sebesar 8,1 persen (yoy) atau sebesar Rp51,7 triliun, meningkat tipis dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 8 persen..

Risiko kredit atau non performing loans (NPL) juga mengalami perbaikan dan berada pada level 1,86 persen lebih baik dibandingkan NPL pada triwulan lalu yang tercatat sebesar 2,17 persen.

"Namun demikian aset dan dana pihak ketiga mengalami perlambatan," ujarnya.

Emil mengatakan bahwa total aset perbankan Lampung pada periode laporan tumbuh sebesar 10,4 persen (yoy). Sama halnya dengan aset, dana pihak ke tiga tumbuh sebesar 13,4 persen (yoy) atau menjadi Rp36,6 triliun, melambat setelah triwulan sebelumnya mampu tumbuh sebesar 16,8 persen (yoy).

Perkembangan sistem pembayaran tunai yang ditunjukkan dengan aliran uang kartal yang tercatat di Kantor BI Lampung pada triwulan IV 2015 mengalami netinflow sebesar Rp2,08 triliun, turun dari triwulan sebelumnya yang mencatat inflow sebesar Rp2,06 triliun atau kontraksi sebesar -20,3 persen (qtq).

"Untuk keseluruhan tahun 2015, Provinsi Lampung mengalami net outflow sebesar Rp1,70 triliun," katanya.

Kondisi net outflow di Provinsi Lampung dipengaruhi antara lain oleh aktivitas pemilihan kepala daerah di delapan kabupaten/kota se-Lampung, pada Desember 2015 mendorong kegiatan konsumsi masyarakat daerah itu.

Di sisi lain, permintaan uang kartal oleh sektor perdagangan di Provinsi Lampung meningkat didorong dengan adanya `event sale` akhir tahun selai faktor Natal yang merupakan pola musiman terjadinya peningkatan permintaan uang kartal.***3***