Penipuan Rekrutmen PNS Terbongkar

id Penipuan Calon PNS

Jakarta (ANTARA Lampung) - Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengapresiasi tindakan aparat Kepolisian dan pejabat BKN Regional III Bandung yang telah membongkar aksi penipuan perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil di Kota Bandung pada Rabu (29/7).

"Kami apresiasi pihak-pihak yang membongkar kasus itu,"  kata Kepala Biro Hukum, Informasi, dan Pelayanan Publik (HUKIP) Herman Suryatman melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Surabaya, Kamis (30/7).

Dengan terbongkarnya kasus tersebut diharapkan dapat membuka mata, bahwa penerimaan CPNS tidak bisa melalui calo, kami juga berharap aparat penegak hukum dapat membongkar kasus tersebut sampai ke akar-akarnya.

Karena itu, lanjut Herman, masyarakat harus lebih waspada terhadap janji dari pihak-pihak yang mengaku bisa meloloskan seseorang menjadi PNS melalui seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

"Aksi penipuan tersebut membuat para korbannya kehilangan puluhan hingga ratusan juta rupiah, dan telah mencoreng proses reformasi birokrasi yang kini tengah berlangsung di tanah air," ujarnya.

Lebih lanjut, Herman menegaskan pemerintah telah memutuskan bahwa tahun ini tidak ada penerimaan CPNS dan mengingatkan masyarakat jika ada informasi dari pihak yang tidak bisa dipertanggungjawabkan agar mengabaikan hal tersebut, karena hanya akan menyesatkan.

Salah satunya, baru-baru ini ada informasi yang beredar tentang jadwal seleksi CPNS di sejumlah Kementerian atau Lembaga dan pemerintah daerah. "Semua informasi yang menyatakan tahun ini ada seleksi CPNS adalah tidak benar," tuturnya.

Kepala Seksi Supervisi Kepegawaian BKN Regional III Akhmad Muhlis saat kejadian di lokasi menyatakan bahwa surat tugas yang akan diterima tersebut adalah palsu.

"BKN tidak pernah ada jalur kebijakan, apalagi sampai memberikan surat SK di jalan seperti ini," kata Muhlis.

Sontak pernyataan Muhlis tersebut mengejutkan semua peserta, bahkan terdengar beberapa ibu menangis terisak karena uang dalam nominal besar yang telah dibayarnya lenyap seketika.

"Saya jual rumah dalam semalam karena harus bayar Rp120 juta untuk seleksi CPNS ini," ujar seorang ibu asal Kabupaten Subang sambil terisak.

Pihak Kepolisian juga akhirnya menggiring tiga orang laki-laki dan seorang perempuan ke mobil polisi yang salah satunya dari ketiga tersangka mengaku bekerja sebagai pegawai di Kantor Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan di Kota Bandung. Namun masih belum jelas bagaimana status kepegawaiannya saat ini.(Baca juga: Kronologis Penipuan Calon PNS).