MPR Komit Bangun Perbatasan

id MPR Komit Bangun Perbatasan, Kalbar, Hutan, Helikopter, Zulkifli Hasan, Mantan Menhut, Mantan menteri Kehutanan, MPR RI, Parlemen, Tetangga, Malaysia

MPR Komit Bangun Perbatasan

Peta TNBBS (dok TNBBS),

Karena di wilayah perbatasan pembangunan Indonesia kalah jauh dibanding Malaysia."
Pontianak (ANTARA Lampung) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menegaskan lembaganya berkomitmen untuk membangun kawasan perbatasan, terutama antara Indonesia dengan Malaysia di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.

"Karena di wilayah perbatasan pembangunan Indonesia kalah jauh dibanding Malaysia," kata Zulkifli Hasan saat membawa rombongan pimpinan MPR, ketua fraksi dan komisi DPR serta DPD dalam kunjungan ke Kalbar di Pontianak, Rabu (26/11) malam.

Untuk itu, lanjut dia, kedatangan rombongan tersebut lengkap dengan instansi terkait serta kementerian atau lembaga sehingga diharapkan mampu merekomendasikan hasil yang baik bagi pembangunan wilayah perbatasan.

Ia mengakui, tidak ada pilihan lain kecuali wilayah perbatasan harus dibangun. "Misalnya tentang jalan, ini wajib dibangun di perbatasan," kata Menteri Kehutanan pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II itu.

Zulkifli ingat sewaktu masih menjadi Menteri Kehutanan, telah memberikan izin untuk pembangunan infrastruktur yang melalui kawasan taman nasional di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar.

Sementara itu Gubernur Kalbar Cornelis mengaku bersyukur MPR hadir lengkap dengan unsur pimpinannya ke wilayah itu. "Mudah-mudahan, bisa memberikan dan merekomendasikan yang baik bagi perbatasan," kata dia.

Ia sendiri menginginkan perbatasan di masa mendatang dapat dikelola dengan baik serta menjadi sumber pendapatan negara.

Ia mencontohkan perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko atau Amerika Serikat dengan Kanada.

Ia tidak memungkiri saat ini sudah ada pembangunan di wilayah perbatasan. "Tapi kalah cepat dibanding Malaysia," kata Cornelis.

Rombongan MPR, DPR dan DPD itu rencananya akan berkunjung ke Entikong pada Kamis (27/11) menggunakan helikopter.

Usai pertemuan di Pendopo Gubernur Kalbar, dilanjutkan dengan rapat bersama membahas tentang perbatasan.