Jerman dan Prancis Tawarkan Drone

id Krisis Ukrania dan Rusia

Paris (Antara/Reuters) - Prancis dan Jerman telah menawarkan untuk menyebarkan pesawat tak berawak (drone) sebagai bagian dari upaya Organisasi Keamanan dan Kerja sama (OSCE) untuk meningkatkan pemantauan gencatan senjata di Ukraina, kata kementerian luar negeri Prancis Senin.
         
Juru bicara OSCE, Shiv Sharma, mengatakan sebelumnya pada bulan September bahwa kelompok itu awalnya akan mengerahkan dua drone pada akhir bulan atau awal Oktober, dan bahwa lainnya akan menyusul kemudian.
         
"Seperti yang diminta oleh OSCE di Eropa, Prancis dan Jerman telah  diusulkan untuk memberikan drone ditujukan untuk memantau pelaksanaan gencatan senjata ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Romain Nadal, dalam penjelasan berita harian.
         
Meskipun 5 September gencatan senjata, pertempuran telah sering berkobar di sekitar bandara internasional Donetsk, di Ukraina timur, yang dilakukan  oleh pasukan pemerintah.
         
Tujuh tentara Ukraina tewas ketika satu serangan mortir secara terpisah memukul kendaraan lapis baja pengangkut personel mereka di dekat bandara, kata juru bicara militer, Senin.
         
Nadal mengatakan, tawaran drone sedang dipelajari oleh OSCE. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
         
Drone adalah bagian dari rencana untuk memperluas misi OSCE di Ukraina, di mana lima bulan pertempuran telah menyebabkan Rusia terlibat bentrokan terbesar dengan Barat sejak akhir Perang Dingin.

Penerjemah : A Krisna