Pemudik di Bakauheni pilih Berangkat Pagi

id mudik, penyeberangan, bakauheni, kapal, terminal, arus pemudik, lampung selatan

Pemudik di Bakauheni pilih Berangkat Pagi

Para pemudik yang menginap di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. (FOTO: ANTARA LAMPUNG/Budisantoso Budiman)

Saya memilih berangkat pada subuh dari Bakauheni menuju Terminal Rajabasa, karena jika tiba malam hari khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,"
Bandarlampung,  (ANTARA Lmpung) - Pemudik di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Lampung Selatan memilih untuk berangkat pada pagi hari menunju berbagai tempat di daerah ini maupun beberapa daerah lain di Sumatera, karena merasa lebih aman.

Arus pemudik yang memilih melanjutkan perjalanannya dari Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di Lampung Selatan, Kamis pagi, menunjukkan penumpang kapal feri dari Pelabuhan Merak Banten yang berdatangan selanjutnya meneruskan perjalanan mereka ke berbagai tempat di Sumatera.
        
Penumpang yang menginap di Pelabuhan Bakauheni juga terlihat bergegas untuk melanjutkan perjalanan ke kampung halaman mereka untuk merayakan Lebaran bersama sanak keluarga dan kerabat.
        
Mereka umumnya memilih berangkat subuh atau pagi hari untuk menghindari tiba di Terminal Induk Rajabasa Bandarlampung pada malam hari, karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat terminal tersebut diniai rawan kejahatan.
        
"Saya memilih berangkat pada subuh dari Bakauheni menuju Terminal Rajabasa, karena jika tiba malam hari khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Sulasmi (34) warga Lampung Tengah.
        
Ia mengaku masih takut jika tiba di terminal terbesar di Lampung itu pada malam hari, meskipun berdasarkan keterangan petugas di Pelabuhan Bakauheni bahwa Terminal Rajabasa aman dan tidak lagi "angker" seperti dulu.
        
Rojali (40), pemudik lainnya mengatakan memilih berangkat pagi hari, mengingat tempat tujuannya berada sekitar 70 kilometer dari Bandarlampung.
        
"Jika saya berangkat malam hari dipastikan di Terminal Rajabasa sedikit angkutan yang menuju tempat tujuan saya, sehingga memilih berangkat pagi hari dari Bakauheni," ujarnya.
        
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Lampung Albar Hasan Tanjung menegaskan bahwa Terminal Induk Rajabasa Bandarlampung tidak lagi dalam kondisi rawan kriminalitas.
"Kondisi terminal ini sejak beberapa tahun lalu sudah baik, termasuk tingkat keamanannya, sehingga tidak ada alasan pemudik untuk menunda keberangkatan pada malam hari," ujarnya pula.
        
Ratusan petugas baik dari kepolisian dibantu oleh personel TNI maupun jajaran dinas terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung ditempatkan di terminal tersebut selama arus mudik dan balik Lebaran ini, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pemudik tahun ini.
        
Manager Operasional PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni Heru Purwanto memprediksi, puncak arus mudik akan terjadi pada tiga hari sebelum (H-3) Lebaran 2014.
        
"Karena pada hari tersebut sudah mulai libur anak sekolah," kata dia di Bakauheni Lampung Selatan, Rabu (23/7).
        
Ia memperkirakan arus mudik ini akan mengalir mulai dari Kamis hingga Jumat (25/7) pagi.
Namun, lanjutnya, pemudik akan lebih banyak dari Pulau Jawa menuju ke Sumatera atau dari Pelabuhan Merak Banten ke Bakauheni Lampung.
        
Menurut dia, fenomena itu memang selalu terjadi setiap tahun di pelabuhan penyeberangan tersebut.
        
Saat ini peningkatan penumpang di Pelabuhan Bakauheni mencapai sekitar satu persen untuk kendaraan, terutama kendaraan pribadi dari sebelumnya 1.800--2.000 unit, sekarang yang menyeberang mencapai 2.100 unit.
        
Jumlah kendaraan roda dua meningkat 20 persen dari sekitar 300 unit pada saat normal menjadi 500 unit.
        
Kendaraan truk justru mengalami penurunan dari sekitar 2.000 kendaraan menjadi 1.800 unit per hari saat normal.
        
Heru menambahkan bahwa kenaikan pemudik ini sebagian didominasi oleh pekerja informal dari Jakarta dan sekitarnya menuju Pulau Sumatera.