Wartawan Al-Jazeera Ditangkap Polisi

id Wartawan Al-Jazeera Ditangkap Polisi, Kairo, Mesir, Jurnalis, Pers, Media

 Wartawan Al-Jazeera Ditangkap Polisi

TUGAS WARTAWAN: Kepala Dinas Kominfo Lampung, Setiato (kiri) menjawab pertanyaan Wartawan. (Foto ANTARA Dok/M.Tohamaksun).

Berita itu tidak mengidentifikasi wartawan tersebut, hanya menyebutkan salah satu yang menjadi "anggota Ikhwanul Muslimin" dan yang lain orang Australia."
Kairo (Antara/AFP) - Polisi rahasia Mesir telah menangkap seorang wartawan Australia yang memenangkan penghargaan dan seorang wartawan Mesir untuk saluran TV Al-Jazeera yang berbasis di Qatar  karena dicurigai melakukan penyiaran secara ilegal berita yang merugikan "keamanan dalam negeri", kata kementerian dalam negeri.

Petugas dinas Keamanan Nasional menggerebek biro darurat mereka di hotel di Kairo pada Minggu, menangkap dua orang dan menyita peralatan mereka, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Berita itu tidak mengidentifikasi wartawan tersebut, hanya menyebutkan salah satu yang menjadi "anggota Ikhwanul  Muslimin" dan yang lain orang Australia.

Rekan mereka di Al-Jazeera  mengidentifikasi mereka sebagai kepala biro Kairo Mohamed Adel Fahmi, dan wartawan Australia Peter Greste.

Serangan tersebut terjadi setelah pihak berwenang mendaftar gerakan Ikhwanul Muslimin presiden Mohamed Moursi yang digulingkan sebagai "organisasi teroris", membuat keanggotaan dalam kelompok Islam atau bahkan kepemilikan sastra kejahatan.

Para wartawan itu "menyiarkan berita langsung yang merugikan keamanan dalam negeri," kata Kementerian Dalam Negeri, dan menambahkan dari mereka juga ditemukan kepemilikan "publikasi-publikasi" Ikhwanul Muslimin.

Greste, mantan wartawan BBC, yang memenangkan penghargaan bergengsi  Peabody di tahun 2011 untuk sebuah film dokumenter di Somalia. Fahmy, yang sebelumnya bekerja dengan CNN  adalah
wartawan terkenal di Kairo tanpa hubungan dengan Ikhwanul Muslimin.

Pemerintah Mesir yang dilantik militer  menumpas afiliasi Al-Jazeera menyusul penggulingan Moursi pada Juli, menuduh penyiar
cakupan pro-Ikhwanul Muslimin.

Beberapa wartawan Al-Jazeera masih tetap dalam tahanan, termasuk Abdullah Elshamy, seorang wartawan untuk stasiun bahasa Arab  yang ditangkap pada 14 Agustus ketika polisi membubarkan protes kamp Islam di Kairo, menewaskan ratusan dalam bentrokan.

Pemerintah menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris pekan lalu setelah pemboman mobil bunuh diri di sebuah kantor polisi menewaskan 15 orang.

Serangan ini menyalahkan para gerilyawan Islam, meskipun kelompok yang terinspirasi Al Qaida itu mengaku bertanggung jawab atas pemboman tersebut  dan Ikhwanul Muslimin mengutuknya.

Penerjemah: A.Krisna.