Macan Tutul Serang Anak Kecil Hingga Tewas

id Macan Tutul Serang Anak Kecil Hingga Tewas , Harimau, Binatang, Buas, Anak, Meninggal, Luka, India, TSI

Macan Tutul Serang Anak Kecil Hingga Tewas

Harimau Sumatera. Salah satu binatang buas, dilindungi, dan makin langka. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi).

Anak laki-laki, Tariq Ahmad Sheikh, tewas setelah dua macan tutul menyerang dia di Kreeri semalam."
Srinagar, Kashmir-India (Antara/Xinhua-OANA) - Seorang anak lelaki yang berusia 10 tahun diserang hingga tewas oleh dua macan tutul di Kashmir yang dikuasai India, kata beberapa pejabat, Rabu.

Macan tutul menyerang anak lelaki tersebut di dalam satu kebun apel pada Selasa malam (11/6) di Desa Kralcheck-Kreeri di Kabupaten Baramula, sekitar 48 kilometer di sebelah barat-laut Kota Srinagar, Ibu Kota Musim Panas Kashmir-India.

"Anak laki-laki, Tariq Ahmad Sheikh, tewas setelah dua macan tutul menyerang dia di Kreeri semalam," kata juru bicara polisi. "Anak lelaki itu telah keluyuran ke luar rumahnya pada malam hari."

Mayat anak lelaki tersebut, yang tercabik, ditemukan di kebun itu. Berita mengenai kematian anak lelaki tersebut dan binatang buas yang berkeliaran membuat panik penghuni desa itu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam. Warga desa dan petugas margasatwa telah melancarkan perburuan untuk menangkap hewan pemangsa manusia tersebut.

Petugas margasatwa mengatakan macan tutul dan beruang berkeliaran ke daerah permukiman biasanya untuk mencari makanan. Namun, kata mereka, kehadiran manusia membuat hewan itu merasa tidak aman. Akibatnya ialah hewan tersebut menyerang manusia.

Kadangkala makhluk itu diserang oleh warga desa yang ketakutan sebagai pembalasan --peristiwa yang juga terbukti fatal buat hewan tersebut. Setelah terjadi peningkatan konflik manusia-lawan-binatang, petugas margasatwa pada Mei telah membentuk ruang kendali di berbagai tempat rentang guna mengendalikan serangan hewan semacam itu.

Ada hukum keras yang berlaku di wilayah tersebut, yang melarang pembunuhan hewan liar. Ahli margasatwa mengatakan urbanisasi massal, penggundulan hutan, penggerogotan lahan hutan, hilangnya zona penyangga di hutan dan pengambilan tanaman obat adalah sebagian alasan mengapa terjadi peningkatan konflik antara manusia dan hewan.

Tahun lalu, beberapa orang tewas dalam konflik manusia-lawan-binatang di wilayah itu.

Penerjemah: A.Rachma.